Basarnas selenggarakan latihan SAR Asia Pasifik

id basarnas

Basarnas selenggarakan latihan SAR Asia Pasifik

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo. ((ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan))

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan SAR Nasional menggelar latihan tanggap darurat bencana gempa bumi berkelas internasional yang diikuti 24 negara Asia Pasifik di Yogyakarta, pada Senin-Jumat.

"Pelatihan ini untuk membangun kapasitas Basarnas dengan berbagi pengalaman bersama negara-negara Asia Pasifik anggota INSARAG," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo saat membuka pelatihan bertajuk "INSARAG Asia Pacific Regional Earthquake Response Exercise 2016" di Yogyakarta, Senin.

Soelistyo mengatakan pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi pelatihan itu karena kondisi geografis Yogyakarta selama ini dikenal memiliki beragam potensi bencana di Indonesia.

"Kita tahu semua Yogyakarta merupakan "pasar" bencana mulai gempa bumi, gunung berapi, banjir, longsor, serta potensi tsunami," kata dia.

Menurut Soelistyo, pelatihan berkelas internasional yang kedua kalinya digelar oleh Basarnas tersebut mampu menguji serta memperkuat sistem koordinasi dan pengendalian operasi SAR dalam bencana antara Basarnas dengan instansi terkait secara nasional dan internasional.

Dalam pelatihan itu juga diharapkan dapat menyelaraskan berbagai aturan internasional dalam pemenuhan kualifikasi tim Urban SAR.

"Saya ingin memanfaatkan peluang ini untuk membangun kerja sama dengan institusi internal dan institusi internasional khususnya di Asia Pasifik," kata dia.

Sementara itu, dalam konteks eksternal menurut dia pelatihan itu patut dilaksanakan karena Indonesia memiliki peluang untuk tampil dan terlibat ketika terjadi bencana atau tragedi kemanusiaan di negara lain.

"Kita tidak bisa tinggal diam ketika terjadi bencana kemanusiaan di negara lain untuk mendapatkan kredibilitas negara kita bahwa kita komitmen Basarnas dalam penanganan bencana kemanusiaan," kata dia.

Sementara itu, perwakilan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) Asia Pasifik Manda Wang mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah mendukung penyelenggaraan pelatihan SAR berkelas internasional itu di Yogyakarta.

Menurut Manda, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki perkembangan besar dalam kegiatan tanggap bencana sehingga layak menyelenggarakan pelatihan itu.

"Sebagai negara yang besar Indonesia bukan hanya penting di negara-negara Asia Tenggara, tapi juga dapat berperan di Asia Pasifik," kata dia.

Kegiatan latihan bersama yang diikuti 344 peserta baik dalam negeri dan luar negeri itu sekaligus mengenang kembali atas peristiwa bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta 10 tahun silam. Mereka juga akan mengenang dan napaktilas peristiwa erupsi Merapi 2010.

Selain itu, ada juga sumulasi penanganan bencana di Lapangan PT Gudang Garam Jombor, Sleman dengan didukung sarana peralatan yang memadai, termasuk menggunakan helikopter Basarnas.

INSARAG merupakan perkumpulan perkumpulan dari organisasi-organisasi internasional di bidang pencarian dan penyelamatan pada bencana perkotaan (urban SAR).

INSARAG dibentuk tahun 1991 dan sekretariatnya di Jenewa, Swiss. Sedangkan pusat jaringan untuk memfasilitasi keikutsertaan internasional bernaung di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

INSARAG sendiri saat ini total beranggotakan 25 negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Brunei Darusalam, Myanmar, China, Jerman, Inggris, Thailand, Swiss, Nepal, dan Malaysia. ***4***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024