penyerapan dana keistimewaan baru 30 persen

OGunung Kidul (Antara Jogja) - Realisasi penyerapan dana keistimewaan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 30 persen dari alokasi Rp6,5 miliar karena baru melaksanakan kegiatan budaya dan pembangunan fisik.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul Ristu Raharja di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong agar serapan bisa maksimal.

"Sampai saat ini, serapan dana keistimewaan (danais) 30 s.d. 40 persen. Untuk itu, kami minta pelaku budaya dan desa budaya segera melakasanakan kegiatan kebudayaan sesuai dengan rencana," kata Ristu.

Anggaran danais yang diberikan oleh Pemprov DIY sebesar Rp6,4 miliar. Dana keistimewaan pada tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan danais 2015 yang alokasinya sebesar Rp17,9 miliar.

"Danais masih belum semuanya terserap, pendanaan kesenian dan atraksi budaya, sementara untuk kegiatan fisik masih sedikit," katanya.

Turunnya danais sebesar Rp10 miliar itu, kata dia, karena danais untuk DIY untuk pembangunan jalan jalur lintas selatan (JJLS) dan akses jalan lain.

"Memang turun dibanding tahun lalu. Kendati demikian, tidak masalah," katanya.

Ristu mengungkapkan penyerapan danais untuk pemberdayaan seni budaya, sisanya untuk pembangunan fisik. Salah satunya untuk penataan kawasan situs Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo, serta pengadaan alat-alat gamelan penunjang kesenian tradisional.

"Kami terus berupaya maksimal agar serapan bisa maksimal sampai akhir tahun," katanya.

Ia berharap masyarakat bisa maksimal dalam mengembangkan kesenian dan kebudayaan. Selain seni, SDM juga dimaksimalkan.

"Kami juga minta kontribusi masyarakat terkait dengan pemberdayaan mereka," tutur Ristu.

Anggota Komisi A DPRD Gunung Kidul Arif Wibawa mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan pemantauan terkait dengan danais karena ranah DIY.

Ia berharap memaksimalkan penyerapan dana tersebut.
KR-STR