Dinsosnakertrans belum dapat permintaan pasokan air

id Pasokan air

Dinsosnakertrans belum dapat permintaan pasokan air

Ilustrasi, Droping air (Foto: Antara)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sampai saat ini belum menerima permintaan pasokan air padahal setiap bulan Juli permintaan sudah meningkat.

Kepala Dinsosnakertrans Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugraha di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan anggaran pasokan sebesar Rp650 juta sampai saat ini beluum digunakan karena belum ada permintaan dari pemerintah desa untuk melakukan pengiriman air.

"Biasanya mulai akhir Mei sudah banyak permintaan tapi tahun ini belum ada yang masuk ke kami," kata Dwi Warna.

Ia mengatakan belum adanya permintaan karena fenomena kemarau basah yang terjadi di wilayah Yogyakarta, sehingga hujan masih terus terjadi, meski intensitasnya tidak tinggi.

"Kemungkinan cadangan air masyarakat masih banyak karena curah hujan masih cukup tinggi, sehingga permintaan droping sampai saat ini belum ada permintaan," katanya.

Dwi Warna mengatakan pihaknya pun siap melakukan droping air kepada masyarakat. Ia mengatakan pihaknya selama ini menyalurkan bantuan ke sejumlah kecamatan yang belum memiliki tangki atau sudah memiliki namun butuh tambahan. Adapun wilayah yang dilakukan droping yakni Girisubo, Rongkop, Tepus, Ngawen, Semin, Nglipar, dan Panggang.

Ia mengatakan proses penyaluran seperti tahun lalu, bila ada permintaan resmi pihaknya akan melakukan droping. Permintaan berasal dario pemerintah desa atau kepala dusun.

"Kami sifatnya permintaan, kalau ada permintaan akan langsung kita droping, berapapun permintaan. Namun demikian jangan sampai hanya dinikmati oleh segelintir orang," kata Dwi.

Kepala Desa Petir, Rongkop, Sarju mengatakan saat ini persediaan air masyarakat masih mencukupi, belum membutuhkan droping air. Pihaknya menduga satu bulan lagi baru mulai ada permintaan air.

"Biasanya beli dari tangki swasta, kemungkinan bulan depan karena curah hujan terus menurun," katanya.

(KR-STR)