Kulon Progo, (Antara Jogja) - Sebanyak 1.300 pecatur cilik sekolah dasar di Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikuti lomba catur buta.
Grand Master (GM) catur Utut Adianto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Klub JAPFA Chess Club secara teratur mengadakan pertandingan tingkat internasional untuk membuka peluang bagi para pecatur muda di Indonesia dan mendukung mereka dalam pertandingan ke luar negeri.
"Melalui rangkaian pertandingan catur di Kulon Progo diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada anak-anak di kabupaten ini untuk mengasah kemampuan mereka dan ikut untuk memajukan percaturan Indonesia," kata Utut.
Ia mengatakan dengan pendampingan dan terbukanya kesempatan, JAPFA ingin menginspirasi mereka untuk terus memperjuangkan cita-cita dan keinginan mereka untuk maju.
"Melalui pertandingan catur simultan dengan pemain catur nasional Indonesia, yang juga rutin diadakan dalam rangkaian kegiatan ini. JAPFA ingin menginspirasi anak Indonesia untuk berjuang mewujudkan mimpi mereka dan mengharumkan nama bangsa seperti para pecatur andalan Indonesia," kata dia.
Utut mengatakan sarana permainan catur cukup sederhana, olahraga ini tentunya bukan semata-mata memindahkan bidak saja. Namun membutuhkan fokus dan strategi yang terkalkulasi.
"Selama ini saya banyak menemukan permainan yang menarik justru dari anak-anak dalam di daerah. Ternyata meski jauh dari kota, permainan catur mereka tidak kalah dari anak-anak yang telah mendapatkan coaching profesional," kata dia.
Utut bertarung dalam pertandingan catur buta dengan tidak akan melihat papan catur ataupun menyentuh bidak-bidaknya, melainkan bertanding sambil membelakangi papan catur dan menghadap audiens.
Grand Master (GM) Susanto Megaranto memberikan coaching langsung, anak-anak pun bermain melawan satu sama lain. Mereka mencoba untuk menggunakan strategi yang telah diberikan untuk melawan satu sama lain di atas papan catur.
Satu persatu bidak tersingkir ke samping papan, hingga tinggal raja yang terkawal. Tak terasa kurang lebih satu jam berlalu, akhirnya 20 orang anak pun berhasil unggul dari 20 lainnya.
VP Head of Public Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Artsanti Alif mengatakan puluhan anak ini berkesempatan untuk bertarung dalam pertandingan catur simultan melawan GM Susanto dalam Gebyar Budaya JAPFA4Kids. Dari antaranya lalu muncul anak dengan permainan dan potensi yang terbaik.
"Meski catur bukan olahraga yang terpopuler, tetapi olahraga ini menuntut strategi dari pemainnya. Kami melihat potensi yang sangat baik di daerah, oleh karena itu kami ingin terus menjaring bibit-bibit ini untuk nantinya dapat diasah dan turut serta dalam kancah pertandingan catur Indonesia," kata Artsanti.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Bakal jadi ruang "edutainment" pengembangan pecatur Indonesia, Museum Pecatur-SCUA
Senin, 4 Maret 2024 5:27 Wib
Pecatur Sergey Karjakin diberi anugerah negara
Jumat, 3 Juni 2022 3:44 Wib
Pecatur Chelsie dan Citra raih kemenangan
Jumat, 14 Juni 2019 5:52 Wib
12 Pecatur luar negeri menguji pecatur nasional di Yogyakarta
Kamis, 13 Juni 2019 12:46 Wib
Catur - Pecatur cilik Sleman mewakili Indonesia di Mongolia
Rabu, 14 Juni 2017 10:03 Wib
Pecatur Indonesia GM Medina juara di Ceko
Kamis, 7 Agustus 2014 22:10 Wib
Pecatur Indonesia raih norma di IOCC 2013
Kamis, 17 Oktober 2013 10:45 Wib
Medina taklukkan unggulan ketiga dari Rusia
Kamis, 19 September 2013 10:28 Wib