BP2KP Gunung Kidul bekali pemuda menjadi petani

id petani

BP2KP Gunung Kidul bekali pemuda menjadi petani

ilustrasi petani (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melatih pemuda ilmu pertanian terpadu bagi yang berminat menjadi generasi baru petani.

Pendamping penyuluhan Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Wibowo Purno Katoto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan pembekalan ilmu pertanian meliputi teori dan praktik pengembangan usaha pertanian.

"Kegiatan ini salah satu respon BP2KP Gunung Kidul dalam menangkap potensi anak muda yang berminat untuk wirausaha khususnya bidang pertanian," kata Wibowo.

Beberapa materi diberikan para peserta mulai dari teori meliputi mengenal potensi alam dan pertanian di Gunung Kidul, membaca peluang global usaha pertanian, teknik budi daya pertanian terpadu seperti pengolahan pertanian, peternakan dan perkebunan dan motivasi dalam wirausaha pertanian.

Selain materi teori di kelas selama dua hari, peserta juga diajak mengunjungi usaha budi daya lebah madu yang tengah dikembangkan petani Desa Natah, Kecamatan Nglipar.

Menurut Wibowo, dengan dipertemukan langsung dengan petani, pengetahuan baru beberapa usaha sekaligus teknik ragam budidaya, pengolahan hingga pemasaran yang sudah berjalan untuk diserap pemuda tani.

Taruna tani rata-rata masih berusia 24 hingga 35 tahun tersebut juga berkesempatan menyaksikan tata kelola pertanian terpadu PT.KPI, di Kepurun, Manisrenggo, Klaten, Jateng.

Peserta pelatihan taruna tani menyaksikan langsung penerapan teknologi pertanian terpadu dari sistem hidroponik, organik, peternakan sapi potong, sapi perah, domba, kambing, perikanan, pengolahan pakan ternak, pembuatan bakso dan usaha telur asin.

Pemuda asal Dusun Bansari, Kepek, Wonosari Nurdin mengatakan ia terpilih mengikuti magang pertanian melon di Jepang dan telah diimplementasikan.

"Prospek ke depan pertanian sangat baik. Hasilnya ternyata besar. Alhamdulillah hasil panen melon juga baik. Tak kalah dengan gaji pegawai," tutur Nurdin. ***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024