Jumantik "bocah" efektif tekan DBD

id jumantik

Jumantik "bocah" efektif tekan DBD

ilustrasi nyamuk penyebar DBD (bengkulu.antaranews.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menilai program "bocah" pembasmi jentik nyamuk cukup efektif menekan angka risiko penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue di wilayah setempat.

"Seperti di Kecamatan Sleman, semua kampung sudah ada kelompok bocah pembasmi jentik. Ternyata cukup efektif untuk menekan perkembangan jentik nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini, Sabtu.

Menurut dia, program bocah pembasmi jentik nyamuk ini sudah ada di beberapa Kecamatan. Selain di Sleman, juga di Kalasan, Godean, serta Cangkringan.

"Namun masih ada juga yang belum. Ditargetkan ke depannya seluruh wilayah memiliki gagasan seperti ini, terutama di daerah yang mempunyai banyak jumlah populasi manusianya. Target kami bisa seluruh wilayah ada program ini," katanya.

Ia mengatakan, dalam program yang dilakukan ini, para siswa terutama yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) diajak sosialisasi di puskesmas setempat. Untuk mengetahui berbagai hal mengenai penyakit DBD.

"Dari mulai penyakitnya, hingga penyebabnya. Kemudian, dipaktikkan di lapangan, serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Mafilindati mengatakan, dalam membasmi jentik nyamuk, dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Di Kecamatan Cangkringan, program ini dinamakan "Bombastik", yaitu Bocah Merapi Pembasmi Jentik.

"Di Cangkringan, kasus DBD yang tercatat di pelayanan kesehatan sangat minim," katanya.

Camat Cangkringan Edy Harmana, mengatakan "Bombastik" ini baru diresmikan pada Maret lalu. Selain membasmi sarang nyamuk di lingkungan sekolah, diharapkan juga dilakukan di rumahnya.

"Terutama yang tinggal di Hunian Tetap (Huntap) relokasi korban erupsi Gunung Merapi," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024