Museum Purbakala Pleret Bantul mulai banyak dikunjungi

id Museum Purbakala Pleret Bantul mulai banyak dikunjungi

Museum Purbakala Pleret Bantul mulai banyak dikunjungi

koleksi Museum Purbakala, Pleret, Bantul (tembi.net)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Museum Sejarah Purbakala Pleret, Kabupaten Bantul diapresiasi Dinas Kebudayaan, Daerah Istimewa Yogyakarta karena dalam beberapa waktu terakhir sudah mulai banyak dikunjungi.

"Museum Purbakala Pleret ini selain tergolong sebagai museum khusus, keberadaannya juga baru dibuka untuk umum pada 2014," kata Kepala Seksi Promosi dan Inovasi Bidang Permuseuman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Budi Husada di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, dari waktu ke waktu kunjungan wisatawan di museum tersebut menunjukkan tren yang positif, yang terus mengalami peningkatan.

"Saat ini dalam satu bulannya, kunjungan di sana sudah mencapai sekitar 400 orang. Dari kalangan akademisi, baik itu pelajar maupun mahasiswa," katanya.

Ia mengatakan di museum itu tersimpan beberapa batu candi hasil ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta.

"Koleksi-koleksi di Museum Purbakala Pleret tersebut berasal dari temuan benda purbakala di sekitar Bantul, seperti Arca Jambala di situs Gampingan," katanya.

Budi mengatakan museum itu letaknya juga tidak terlalu jauh dari situs-situs cagar budaya lainnya, seperti situs Masjid Agung Kauman Pleret, peninggalan masa Kerajaan Mataram Kuno.

"Sampai saat ini, pengunjung belum diberlakukan tarif masuk. Ini merupakan kewenangan pemda masing-masing untuk menentukan kebijakan," katanya.

Museum Purbakala Pleret, Bantul mulai dibangun pada 2004 dan selesai pada 2009. Di museum itu terdapat dua cungkup dengan atap limasan, salah satunya terdapat "sumur gumuling".

Menurut cerita, keberadaan "sumur gumuling" merupakan taman sari yang diminta oleh Nyi Roro Kidul sebagai penguasa Pantai Selatan.

Keberadaan sumur itu tidak pernah kering airnya walau kemarau sekalipun. Pada bagian halaman terdapat arca berbentuk Nandi atau kerbau kendaraan Siwa yang ditemukan di Dusun Keputren dan Pungkuran, serta stupa yang masih utuh berasal dari Mayungan, Potorono.

Di dalam ruangan museum terdapat beberapa arca, antara lain arca Jambhala yang merupakan dewa kemakmuran dalam agama Buddha, sedangkan dalam agama Hindu disebut sebagai Kubera. Arca itu ditemukan pada 1997 di situs Candi Gampingan.

Selain itu, arca Chandralokeswara yang juga ditemukan di situs Gampingan guci keramik yang ditemukan di Jayan, Kebon Agung, Imogiri, Bantul, arca Dura Museum Pleret Mahisasura Mardini yang berasal dari Guyangan, Wonolelo, Pleret, Bantul.

Arca lainnya, yakni tiga arca Agastya yang diketemukan di daerah Guwosari, Pajangan Bantul, dari Code, Trihanggo, Bantul, dan dari Gokerten, Srigading, Sanden, Bantul, serta patung Ganesha yang berasal dari Karanggede, Sewon, Bantul.



(U.V001)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024