Bantul data saluran irigasi pertanian tertutup bangunan

id irigasi

Bantul data saluran irigasi pertanian tertutup bangunan

Ilustrasi, Jaringan irigasi (Foto antaranews.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pendataan saluran irigasi pertanian tersier terutama di tepi jalan di daerah ini yang tertutup bangunan.

"Kita sering dapat laporan dari petani yang mengeluhkan saluran terganggu, kemudian kita inspeksi ke lapangan, dan memang tidak sedikit saluran irigasi yang tertutup bangunan," kata Kasi Pengawasan Dinas Sumber Daya Air Bantul, Heri Subagyo di Bantul, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan inspeksi dan pendataan dilapangan oleh lembaganya, ditemukan puluhan titik saluran irigasi pertanian tersier atau saluran yang langsung mengairi sawah di sepanjang Jalan Imogiri Barat tertutup bangunan atau cor semen.

Pihaknya belum dapat memastikan berapa panjang saluran irigasi tersier yang tertutup bangunan, namun diperkirakan mencapai ratusan meter terutama di sepanjang Jalan Imogiri Barat tepatnya Sudimoro ke utara dan ke selatan.

"Ada bangunan tempat usaha, tempat parkir waralaba (toko modern), bahkan sebuah rumah yang berdiri di atas saluran, dan kebetulan rumahnya di dekat tempat tinggal saya. Kalau total panjangnya ada ratusan meter, karena ada 30 sampai 50 titik saluran," katanya.

Bahkan kata dia, ada sebuah ATM (Anjungan tunai mandiri) salah satu bank BUMN yang berdiri di atas saluran sebagai bagian dari pengembangan toko waralaba tersebut, karena lokasinya berada tepi jalan depan toko serba ada itu.

"Kalau saluran yang di bawah ATM agak fatal, karena bangunan permanen yang tidak mungkin bisa dibersihkan. Kemudian satu rumah yang temboknya tepat di atas saluran, kalau (bangunan penutup) dibongkar, kan rumahnya bisa roboh," katanya.

Semetara itu, Kasi Operasi Jaringan Irigasi Dinas Sumber Daya Air Bantul, Yitno mengatakan, saluran irigasi pertanian yang tertutup memiliki dampak negatif, di antaranya air tidak dapat mengalir secara maksimal akibat penumpukan sedimen atau tanah di dalam saluran.

"Harusnya air bisa mengalir sampai jauh, tetapi karena tertutup jadi kurang lancar bahkan mandeg, karena sedimen tidak bisa diangkat. Bagi saya saluran irigasi yang tertutup semuanya parah, karena tidak bisa dibersihkan," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024