Bantul belum pastikan penganggaran Bosda SMA/SMK

id bosda

Bantul belum pastikan penganggaran Bosda SMA/SMK

ilustrasi.infojambi.com (dana bos)

Bantul (Antara) - Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum memastikan besarnya anggaran Bantuan Operasional Sekolah dari kabupaten untuk siswa SMA/SMK pada 2017

"Kabupaten belum tahu apakah masih ada Bosda, karena mulai tahun depan yang SMA/SMK kewenangannya ditarik provinsi (DIY), sehingga menjadi tanggung jawab provinsi," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Bantul, Masharun Ghozalie di Bantul, Minggu.

Menurut dia, kewenangan penanganan SMA/SMK akan diambilalih Pemda DIY mulai Januari 2017, setelah sebelumnya ditangani kabupaten melalui instansinya.

Ia mengatakan, selama ini besaran Bosda dari Pemkab Bantul untuk SMA Rp130 ribu persiswa setahun dan SMK sebesar Rp170 ribu persiswa setahun. Sedangkan Bosda dari Pemda DIY untuk SMA sebesar Rp400 ribu persiswa setahun dan SMK sebesar Rp660 ribu persiswa pertahun.

Meski belum memastikan Bosda dari kabupaten untuk SMA/SMK pada 2017 ada atau tidak. Namun dari peraturan yang berlaku, tidak ada larangan bagi pemkab untuk melakukan intervensi mengingat sekolah itu juga berada di kabupaten.

"Bunyinya di peraturan tidak ada larangan kalau pemerintah kabupaten tetap ikut campur, jadi tidak ada masalah menambahi. Justru saya kira itu bagus, karena walaupun ditarik DIY secara geografisnya `kan sekolah tetap di Bantul," katanya.

Masharun mengatakan, karena kewenangan SMA/SMK ditarik Pemda DIY, maka Pemkab Bantul hanya menangani segala urusan siswa SD dan SMP, termasuk penganggaran Bosda dari kabupaten yang dialokasikan melalui Dinas Pendidikan Dasar setempat.

Meski begitu, kata dia, karena DIY mengambil alih SMA/SMK, maka untuk SD dan SMP di wilayah Bantul sepenuhnya diserahkan ke kabupaten sehingga mulai tahun depan SD dan SMP yang sebelumnya mendapat Bosda dari DIY menjadi tidak dapat.

"Namun kami berharap dengan pengambilalihan ini nantinya tidak ada data (penerima bosda) yang tertinggal. Dan masa transisi ini harapannya Oktober nanti sudah selesai semuanya sehingga tahun depan sudah tinggal dijalankan," katanya.

(KR-HRI)