Pemda DIY anugerahi penghargaan 15 pegiat dan pelestari budaya

id Pemda DIY anugerahi penghargaan 15 pegiat dan pelestari budaya

Pemda DIY anugerahi penghargaan 15 pegiat dan pelestari budaya

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyerahkan penghargaan kepada 15 pegiat dan pelestari budaya di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin malam (22/8) (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan penghargaan bagi 15 pelestari dan penggiat budaya yang meliputi katagori bidang seniman dan budayawan, pelestari adat dan tradisi, dan pelestari warisan budaya.

Penganugerahan penghargaan berupa piagam, pin emas, serta uang pembinaan senilai Rp25 juta diberikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin malam.

"Kita selayaknya menghargai para pelestari dan penggiat budaya yang berkarya dan mengabdi hanya karena tanggungjawab dan panggilan jiwanya," kata Sultan seusai memberikan penghargaan itu.

Sebanyak 15 nama yang mendapat penghargaan tersebut terbagi dalam tiga katagori. Katagori pertama, seniman dan budayawan yakni Emha Ainun Nadjib (sastrawan), Gabriel Possenti Sindhunata (sastrawan), Singgih Sanjaya (seniman musik), Yosep Anggi Noen (sineas).

Selanjutnya, katagori adat dan tradisi yakni Raden Ngabehi Noto Pandoyo (Bong Supit Bogem), Ki Sungkowo Harumbrodjo (Empu/pembuat keris), upacara adat Tunggul Wulung, upacara adat Nguras Enceh, serta Paguyuban Sekarjagad (paguyuban pecinta batik).

Adapun katagori pelestari warisan budaya, yakni Wignyo Santoso, pemilik Rumah Tradisional Jawa di Dusun Glagahombo Tanggung, Girikerto, Sleman; Moetaryanto Poerwoaminoto, pemilik bangunan Rumah Indis di Jl. I Dewa Nyoman Oka No. 7; Komunitas Lawang Pethuk, pengelola Situs Lawang Pethuk, Kotagede; Pemkab Gunung Kidul, pengelola bangunan Rumah Tradisional Jawa Sewokoprojo; serta PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, pengelola Kawasan Pengok, Yogyakarta.

Menurut Sultan, para pelestari dan penggiat budaya tersebut merupakan orang-orang yang melakukan olah kultural, pekerja keras dan ulet secara diam-diam atas kemampuan sendiri.

"Mereka dihidupi rasa cinta terhadap budaya dan naluri sekaligus membuktikan kebenaran konsep pelestarian budaya berbasis masyarakat," kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan Umar Priyono berharap penganugerahan penghargaan itu mampu menjadi penyemangat dan pengingat akan pentingnya pelestarian dan pengembangan budaya di DIY.

Menurut dia, tiga bidang yang ditentukan sebagai penerima penghargaan tahun ini secara faktual memang menjadi penguat DIY sebagai pusat kebudayaan.

"Jalinan antara kebudayaan dan seniman merupakan tonggak yang selama ini memberikan warna kuat bagi DIY," kata Umar.





(T.L007)













.