Masyarakat Gunung Kidul mulai kekurangan air bersih

id air bersih

Masyarakat Gunung Kidul mulai kekurangan air bersih

Ilustrasi kekurangan air bersih (foto muslimdaily.net)

Gunung Kidul (Antara) - Masyarakat di Desa Bohol, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai kekurangan air bersih sehingga sejumlah warga membeli air dengan harga Rp140 ribu setiap 5.000 liter.

Sekretaris Desa Bohol, Suparmin di Gunung Kidul, Selasa, menyebutkan dari delapan dusun di Desa Bohol, ada dua dusun yang sudah mengalami kekurangan air, yakni di Dusun Wuru dan Ngasem Kidul.

"Hal ini karena menurunya curah hujan dalam seminggu terakhir. Sebagian warga di dua dusun sudah membeli air dari pihak swasta. Hal ini karena hujan sudah tidak turun dalam sepekan," kata Suparmin.

Menurut dia, biasanya saat memasuki musim kemarau, seluruh desa sudah kekurangan air dan membeli dari tangki swasta. Namun, karena adanya kemarau basah, hujan masih turun dalam beberapa bulan terakhir.

"Biasanya awal kemarau sudah mulai membeli. Namun, saat ini di bak penampungan milik sebagian besar warga masih ada airnya," katanya.

Suparmin mengatakan bahwa saat ini warga membeli air dari tangki swasta seharga Rp140 ribu per 5.000 liter. Hal itu bisa untuk 3 minggu.

"Semoga ada hujan lagi sehingga kekeringan tidak meluas. Akan tetapi, jika meluas, kami akan meminta bantuan ke pemerintah kabupaten," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugraha mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada permintaan dropping air dari pemerintha desa.

"Sampai saat ini belum ada permintaan air bersih yang masuk," katanya.

Meski demikian, Dwi Warna mengatakan bahwa anggaran distribusi air sebesar Rp650 juta sampai saat ini belum digunakan karena belum adanya permintaan dari pemerintah desa untuk melalukan dropping air.

"Biasanya mulai akhir Mei sudah banyak permintaan. Akan tetapi, pada tahun ini belum ada yang masuk kepada kami," katanya.

(KR-STR)