10 bank sampah di Bantul tidak aktif

id bank sampah

10 bank sampah di Bantul tidak aktif

Ilustrasi bank sampah (agendajogja.com)

Bantul (Antara) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan sedikitnya 10 bank sampah dari total 131 bank sampah yang terbentuk di daerah ini tidak aktif atau kegiatannya tidak produktif.

"Di Bantul sampai sekarang ini ada 131 bank sampah, dari jumlah itu yang tidak aktif tidak begitu banyak sekitar 10 bank sampah," kata Kepala Sub-Bidang (Kasubid) Pengembangan Kapasitas BLH Bantul Sri Rahayu, di Bantul, Selasa.

Menurut dia, konsep bank sampah kegiatannya membeli sampah rumah tangga yang sudah dipilah masyarakat, seperti plastik, botol atau sampah lainya yang kemudian diolah menjadi barang bermanfaat.

Ia mengatakan, sebagian bank sampah di Bantul tidak aktif dikarenakan berbagai faktor, di antaranya semangat pembentukan di awal yang kurang dari masyarakat, tidak adanya regenerasi pengurus serta jaringan yang kurang luas.

"Kadang-kadang hasilnya cuma sedikit meskipun sudah berusaha, kalau masyarakat tidak semangat, akhirnya berhenti. Kemudian dari pengurus bank sampah itu juga harus ada perhatian," katanya lagi.

Sri Rahayu mengatakan, bagi bank sampah yang tidak aktif tersebut terus dilakukan pembinaan dan pendampingan, dengan harapan pengurus lebih aktif dan masyarakat semangat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah mandiri itu.

"Ada pertemuan rutin dengan seluruh jaringan pengelola sampah mandiri tiap dua bulan sekali, mereka kami undang agar bisa saling bertukar pengalaman, dan memberikan ilmu demi kelangsungan kegiatan," katanya pula.

Ia menjelaskan, dari 131 bank sampah di Bantul itu, memang keaktifan kegiatannya berbeda-beda, ada yang sudah tingkat lanjut sudah berjalan lebih dari tiga tahun, namun ada yang masih pemula atau baru berjalan kurang satu tahun.

"Tidak sama satu dengan yang lain, khusus pemula masih perlu pendampingan untuk menyemangatinya. Kami juga rutin melakukan evaluasi bank sampah, termasuk mengajukan bank sampah untuk ikut penilaian tingkat DIY," katanya lagi.

(KR-HRI)