LKY : kenaikan harga rokok minimalkan perokok pemula

id perokok

LKY : kenaikan harga rokok minimalkan perokok pemula

Ilustrasi perokok (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Lembaga Konsumen Yogyakarta menyatakan wacana kenaikan cukai dan harga rokok akan menekan konsumsi rokok di kalangan remaja sebagai perokok pemula.

"Wacana ini sebetulnya cukup efektif membuat perokok pemula yang sebagian besar kalangan remaja berpikir dua kali untuk melanjutkan kebiasaan mengonsumsi rokok," kata anggota Dewan Pengurus Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) John Widijantoro di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Widijantoro, dibanding di negara-negara maju lainnya, Indonesia memiliki jumlah perokok pemula cukup besar karena sebagian besar harga rokok masih sangat terjangkau, apalagi bisa dijual per batang.

"Dengan harga yang terjangkau itu otomatis jumlah remaja yang coba-coba merokok cukup besar. Tidak jarang remaja yang menyisihkan uang sakunya hanya untuk beli rokok," kata dia.

Ia menilai wacana yang bergulir mengenai kenaikan harga rokok sudah seharusnya dimunculkan sejak lama karena di negara lain banyak yang telah memasang harga rokok dengan harga tinggi.

"Terserah bagi yang keberatan meninggalkan rokok, tetapi kebijakan itu paling tidak efektif menghindarkan konsumsi rokok di kalangan remaja," kata dia.

Penjualan rokok dengan harga yang mahal, menurut dia, bukan saja bertujuan untuk mengadvokasi kesehatan perokok, namun juga masyarakat lain yang terdampak sapa rokok, khususnya anak-anak.

"Meskipun sampai sekarang memang belum ada yang mengadukan ke kami terkait dampak asap rokok karena efeknya jangka panjang," kata dia.

Sebelumnya, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menolak usulan kenaikan harga rokok hingga Rp50 ribu per bungkus karena dapat mengancam stabilitas keamanan bangsa.

"Wacana tersebut meresahkan masyarakat, terutama pelaku pertembakauan dari hulu hingga hilir," kata Ketua APTI, Agus Parmudji di Temanggung, Senin (22/8).

Menurut dia jika pemerintah menyetujui usulan kenaikan harga rokok maka sangat mungkin bagi masyarakat yang sebelumnya menjadi perokok aktif, mereka akan beralih ke barang lain yang efeknya jauh lebih berbahaya dibanding rokok.***4***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024