Hasil panen ketela di Gunung Kidul meningkat

id ketela

Hasil panen ketela di Gunung Kidul meningkat

Ilustrasi singkong (antarfoto.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Hasil panen ketela pohon di Desa Wareng, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami peningkatan 50 persen dibandingkan dengan panen sebelumnya.

Salah seorang petani ketela di Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, Sukindro, di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan hujan yang turun saat musim kemarau atau dikenal kemarau basah meningkatkan produksi ketela pohon dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tahun lalu?sekali panen mampu menghasilkan tanaman ketela sekitar dua kuintal beratnya. Tahun ini tanaman ketela menghasilkan tiga kuintal. Cukup lumayan terjadi peningkatan. Selain itu, ketelanya juga agak besar-besar," katanya.

Ia mengatakan tanaman ketela merupakan tanaman pokok petani di Desa Wareng setelah padi. Tanah karst Gunung Kidul tidak memungkinkan untuk ditanami padi dua kali dalam setahun.

"Biasanya sesudah menanam padi, petani menanam ketela maupun jagung atau tanaman lainnya," katanya.

Sukindro mengungkapkan musim kemarau basah menyebabkan tanah menjadi subur karena suplai air terus terjadi.
"Tanah disiram hujan sehingga bisa subur berbeda dengan tahun lalu yang cuma kena terik panas matahari," katanya.

Petani ketela lainnya, Yuni Nirmala Dewi, mengatakan panen ketela miliknya biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain diolah untuk menjadi makanan ringan, ketela milik para petani juga dimanfaatkan sebagai makanan ternak.

"Biasanya dibuat keripik, gatot, maupun tiwul. Kami juga mamfaatkan untuk campuran minuman ternak sebab hijauan makanan ternak sekarang tengah sulit," katanya.

Meski begitu, Nirmala mengaku sebagian petani juga menjual ketela panenan mereka dengan harga Rp1.000-Rp1.500 setiap kilogram.

"Panen sudah mulai terjadi sejak sebulan terakhir," katanya.

KR-STR