Bank sampah Bantul kurangi 30 persen sampah

id bank sampah

Bank sampah Bantul kurangi 30 persen sampah

Ilustrasi bank sampah (agendajogja.com)

Bantul, 25/8 (Antara) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengklaim keberadaan bank sampah di daerah itu mampu pengurangi volume sampah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir hingga 30 persen.

"Jelas bisa mengurangi volume sampah, pengurangannya sekitar 25 sampai 30 persen dari total sampah yang terangkut ke tempat pembuangan akhir," kata Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Kapasitas BLH Bantul Sri Rahayu di Bantul, Kamis.

Menurut dia, bank sampah atau lembaga masyarakat yang kegiatannya membeli sampah yang sudah dipilah untuk diolah menjadi barang bermanfaat tercatat berjumlah 131 bank sampah.

Sedangkan volume sampah yang terangkut ke TPA Sampah Piyungan yang terdata di UPT Kebersihan, Pertamanan, Persampahan dan Pemakaman Bantul, rata-rata sekitar 70 ton sampah per hari, sehingga jika tidak ada bank sampah volume sampah akan lebih besar.

"Guna meningkatkan pengelolaan bank sampah, kami memberikan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan sampah. Kami mengundang narasumber yang kompeten dan berpengalaman untuk menularkan ilmunya," katanya.

Ia juga mengatakan, dari 131 bank sampah yang terbentuk di Bantul keaktifan kegiatannya tidak sama, ada yang sudah tingkat lanjut karena sudah berjalan lebih dari tiga tahun, kemudian tingkat pemula karena berjalan kurang dari satu tahun.

"Tidak sama satu dengan yang lain, bank sampah terutama yang pemula masih membutuhkan pendampingan-pendampingan untuk memberikan semangat, karena terbentuknya bank sampah awalnya dari masyarakat. Kami juga rutin melakukan evaluasi," katanya.

Sedangkan terkait kerajinan atau barang bermanfaat yang diolah dari sampah, kata dia, di antaranya tas rajut, hiasan rumah berbentuk bunga serta barang unik lainnya yang mayoritas berbahan baku kantong plastik dan botol bekas.

"Aneka barang olahan sampah itu ada yang dijual langsung, ada yang melalui jaringan pengelolaan sampah sampah mandiri (JPSM). Kami juga rutin mengadakan lomba kreasi daur ulang sampah bagi kelompok untuk mendorong kreativitas mereka," katanya. ***3***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024