Jip wisata Merapi diharapkan utamakan kenyamanan wisatawan

id lava

Jip  wisata Merapi diharapkan utamakan kenyamanan wisatawan

ilustrasi ANTARA FOTO

Sleman (Antara Jogja) - Pelaku jip wisata "Lava Tour Merapi" di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharap tidak sekadar menjadi penyaji wisata, namun juga mengutamakan kenyamanan dan kepuasan wisatawan.

"Jangan sampai wisatawan menjadi kapok karena merasa pelayanan kurang baik dan tidak nyaman," kata Camat Cangkringan Edy Harmana, Sabtu.

Menurut dia, saat ini mulai banyak kabar yang muncul, mereka terutama sewa jip wisata terkesan lebih mengejar setoran.

"Ada banyak kabar yang kami dengar. Sopir jip wisata Lava Tour cenderung mengejar waktu. Ketika membawa penumpang, lebih dipercepat waktu tempuhnya. Begitu juga saat berhenti di tempat-tempat wisata, seperti ke museum-museum alam yang ada," katanya.

Ia mengatakan seharusnya pengemudi jip wisata berhenti dulu, dijelaskan apa yang ada di situ. Wisatawannya biar menikmatinya terlebih dulu.

"Tapi biasanya yang terjadi, jip hanya berhenti sebentar," katanya.

Edy mengatakan selain itu kolaborasi antarpelaku wisata dengan dengan pemilik warung makan khas, misalnya juga harus lebih baik lagi.

"Harusnya wisatawan diajak berhenti dulu di warung makan khas, ada pecel, jadah, tempe, wisatawan manca, sangat suka itu," katanya.

Ia mengatakan masalah keamanan terhadap pengunjung juga diperhatikannya. Mereka biasanya tidak memakai helm saat menumpang.

"Kalau yang ini, mau bagaimana lagi. Biasanya sudah diminta untuk pakai, tapi wisatawannya yang tidak mau," katanya.

Imbauan yang diberikannya ini, menurutnya untuk kebaikan berlangsungnya perputaran ekonomi dari segi wisata.

"Agar selalu bisa hidup memakmurkan warganya. Sebab, saat ini semakin banyak komunitas Jip Wisata Lava Tour" yang berdiri. Agar persaingan tetap sehat antar komunitas. Jarak-jarak antar komunitas tak jauh. Semakin banyak sekarang," katanya.

Salah satu pelaku Jip Wisata Kiky dari komunitas Tlogo Putri Kaliurang, mengakui saat ini memang sudah semakin banyak berdiri komunitas jip wisata. Akan tetapi, antarpelaku wisata ini tetap berusaha koordinasi. "Komunitas yang pertama itu di Tlogo Putri," katanya.

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024