Yogyakarta (Antara Jogja) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin berharap status kewarganegaraan 177 calon haji asal Indonesia yang tertangkap menggunakan paspor palsu di Filipina tidak dicabut.
"Negara harus melihat mereka sebagai korban, maka jangan serta-merta paspor mereka dicabut karena sudah berpaspor dan berkewarganegaraan lain," kata Din saat ditemui di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu.
Menurut Din, dengan menempatkan mereka sebagai korban penipuan, Pemerintah justru perlu melakukan upaya diplomasi secara maksimal. Filipina sebagai negara anggota ASEAN, menurut dia, akan mengerti karena mereka bukan pelaku penipuan.
"Mereka adalah korban yang tertipu dan ditipu yang harus segera dipulangkan," kata dia.
Kementerian Agama, menurut dia, perlu melakukan pembenahan besar-besaran terhadap manajemen pemberangkatan haji sebab kasus penggunaan paspor negara lain untuk berangkat haji bukan kali pertama terjadi.
"Sungguh memprihatinkan, kasus semacam ini terulang kembali. Harus dicari secara serius faktor penyebab secara jeli. Ini berhubungan dengan manajemen haji yang dari waktu ke waktu harus diperbaiki," kata dia.
Din menyadari pengelolaan haji memang tidak mudah karena harus mengurusi ratusan ribu calon haji setiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu melibatkan ahli serta organisasi masyarakat Islam.
"Dari dulu saya mengusulkan agar pengelolaan haji tidak menutup diri menggunakan jasa dari ormas Islam, apalagi calon haji banyak yang berasal dari ormas Islam," kata dia.
Agar kejadian serupa tidak terulang ia berharap pemerintah menindak tegas agen-agen travel haji dan umrah yang terlibat dalam pemalsuan paspor itu.
"Orang-orang penting di dalamnya jangan dibolehkan lagi mendirikan PT, karena nanti akan bisa ganti nama saja," kata dia.
Selain itu, Din berharap agar pengelola haji tidak memberikan kesempatan lagi bagi masyarakat yang telah menunaikan ibadah haji mendaftar kembali. Sebab persoalan daftar tunggu haji yang saat ini telah mencapai 20 tahun, juga menjadi faktor dimanfaatkan oknum tertentu untuk memeroleh keuntungan.
"Mereka yang ingin menunaikan haji lagi bisa diarahkan untuk menunaikan ibadah umrah saja. Umrah bisa dilakukan berkali-kali," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
Video pengajian halalkan gonta-ganti pasangan diduga untuk konten
Rabu, 28 Februari 2024 5:36 Wib
NasDem: Din Syamsuddin dukung Anies-Muhaimin
Selasa, 7 November 2023 8:19 Wib
Ini kriteria cawapres Anies masukan mantan Ketum PP Muhammadiyah
Rabu, 24 Mei 2023 6:19 Wib
Din: Wasatiyat Islam adalah solusi kerusakan peradaban
Minggu, 4 Desember 2022 12:46 Wib
Din Syamsuddin meminta Muhammadiyah jadi lokomotif perbaikan bangsa
Minggu, 21 Agustus 2022 19:01 Wib
Ujaran kebencian lahir dari rasa ketakutan, kata Din
Kamis, 26 Mei 2022 10:03 Wib
KPK melimpahkan berkas perkara Azis Syamsuddin ke pengadilan tipikor
Selasa, 30 November 2021 9:28 Wib
Dunia Islam-Rusia potensial perkuat kerja sama
Senin, 29 November 2021 1:03 Wib