Yogyakarta, (Antara Jogja) - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan penerapan sekolah sehari penuh yang diwacanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi perlu dipertimbangkan untuk memajukan kualitas pendidikan nasional.
"Sesungguhnya gagasan Mendikbud perlu dipertimbangkan. Jangan apriori dengan langsung menolak atau menerima," kata Din di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu.
Din berpendapat bahwa penggunaan istilah "full day school" sesungguhnya terlalu berlebihan.
Menurut dia, Mendikbud seyogianya cukup menggunakan istilah penambahan alokasi waktu sekolah.
"Mungkin istilahnya agak didramatisasi saja. Karena tidak mungkin sekolah dari jam enam sampai jam enam lagi," kata dia.
Jika maksudnya untuk penambahan waktu sekolah, menurut Din, gagasan itu patut dipertimbangkan sebab banyak lembaga pendidikan yang telah sukses menerapkan metode pendidikan yang padat dan berisi, termasuk (sekolah) di lingkungan Muhammadiyah dan non-Muhammdiyah pun banyak yang berhasil menerapkannya.
Seperti di pesantren, menurut dia, bahkan bukan hanya metode sekolah sehari penuh yang diterapkan, melainkan "sekolah sehari semalam penuh".
"Saya produk pesantren. Saya belajar 24 jam. Oleh karena itu jangan apriori untuk menolak, didalami terlebih dahulu segala sesautu tentu ada baik dan buruknya," katanya.
Meski demikian, lanjut Din, apabila wacana itu diterapkan, tentu didahului dengan perencanaan dan infrastruktur yang matang, termasuk kesiapan guru.
"Hemat saya kalau bangsa ini mau maju ke depan memang harus mau banyak belajar dan meluangkan banyak waktu untuk pendidikan nilai," katanya.
(T.L007)
Berita Lainnya
Jokowi tak terganggu soal wacana pemakzulan
Selasa, 16 Januari 2024 16:11 Wib
Pengamat: Wacana penyetopan bansos selama tahapan Pemilu korbankan rakyat
Rabu, 3 Januari 2024 23:35 Wib
PDIP tutup rapat wacana duet Ganjar cawapres Prabowo
Senin, 2 Oktober 2023 8:06 Wib
Gerindra tak paksakan wacana duet Prabowo-Ganjar
Sabtu, 23 September 2023 7:02 Wib
Prabowo: Kita dambakan kerukunan dan persatuan
Jumat, 22 September 2023 0:55 Wib
Wacana larangan haji lebih dari satu kali dikaji
Rabu, 30 Agustus 2023 5:48 Wib
Solusi konsolidasi nasional, wacana Ganjar-Anies Baswedan
Kamis, 24 Agustus 2023 6:08 Wib
Hasto sebut wacana duet Ganjar-Anies merupakan kewenangan Megawati
Selasa, 22 Agustus 2023 21:00 Wib