Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mengevaluasi persebaran siswa penerima Kartu Indonesia Pintar di lima kabupaten/kota untuk mengetahui apakah distribusi kartu itu sesuai dengan sasaran atau belum.
"Untuk memastikan sesuai sasaran atau belum, kami harus turun ke lapangan untuk mengevaluasi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di DIY hingga saat ini," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Senin.
Selain dilakukan Dinas Pendidikan kabupaten/kota, menurut dia, evaluasi sebaran penerima KIP itu juga dilakukan oleh sekolah sebagai pihak yang mengetahui secara pasti kriteria siswa yang layak menerima KIP.
Menurut dia hingga saat ini Disdikpora DIY tidak mengetahui secara pasti proses pendistribusian KIP yang telah diluncurkan pemerintah sejak 2014 itu, sebab penyaluran kartu itu murni dilakukan oleh pihak ketiga atau rekanan Pemerintah Pusat, sebagai pemenang proyek.
"Kami jelas tidak tahu menahu, karena mulai dari pendataan di tingkat desa, KIP itu didistribusikan sepenuhnya oleh pihak ketiga yang telah ditunjuk pemerintah," kata dia.
Menurut dia, mekanisme pendistribusian KIP yang ada saat ini juga menjadi kendala bagi Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten/kota karena tidak mengetahui sejauh mana penyaluran KIP itu dapat menyasar siswa yang dinilai layak menerima.
Pada penghujung 2015, Aji pernah mengusulkan agar penyaluran beasiswa KIP itu disalurkan oleh aparatur sipil negara (ASN) honorer khusus yang diangkat oleh pemerintah.
"Sebelumnya kami telah mengusulkan pengangkatan ASN honorer itu ke pusat," kata dia.
Menurut Aji, dengan ASN khusus yang ditugaskan pengurusan KIP atau beasiswa lainnya, pendatan bisa dilakukan lebih mudah serta pengambilan dana beasiswa di bank dapat dilakukan secara kolektif agar lebih efisien.
Selain KIP, menurut dia, Disdikpora DIY juga masih mengoptimalkan penyaluran "kartu cerdas" sebagai sarana beasiswa kurang mampu yang berprestasi di DIY yang dimulai sejak dua tahun lalu.
Menurut dia, sasaran "kartu cerdas" adalah siswa SMA dan SMK dari keluarga tidak mampu yang memiliki prestasi atau potensi akademik maupun non akademik dengan besaran beasiswa Rp1.500.000 per siswa per tahun. Pendataan penerima kartu itu dilakukan oleh Disdikpora DIY sendiri.***4***
(L007)
Berita Lainnya
Liga 1: Persebaya Surabaya ikat Bruno Moreira dua musim
Sabtu, 20 April 2024 17:58 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Yogyakarta geber seri perdana kejurnas Supermoto 2024
Sabtu, 20 April 2024 15:23 Wib
"Amicus curiae" perkuat keyakinan hakim MK putuskan PHPU
Sabtu, 20 April 2024 15:10 Wib
Strategi perlu ditingkatkan dongkrak kunjungan wisatawan ke RI
Sabtu, 20 April 2024 15:07 Wib
Kreator konten Indonesia jangan takut coba hal terbaru
Sabtu, 20 April 2024 9:56 Wib
Dunia intelijen membuka ruang untuk perempuan Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 9:51 Wib
Pokemon rilis edisi khusus batik Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 7:32 Wib