Gunung Kidul gelar FKY kenalkan budaya lokal

id FKY

Gunung Kidul gelar FKY kenalkan budaya lokal

Ilustrasi Festival Kesenian Yogyakarta (antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar Festival Kesenian Yogyakarta 2016 untuk mengenalkan budaya lokal mulai Sabtu (3/9) hingga Rabu (7/9).

Ketua Panitia FKY Gunung Kidul CB Supriyanto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan awalnya FKY akan dilaksanakan di Taman Kuliner Wonosari sebelah barat kantor pemkab, namun setelah dilakukan pengamatan lokasi taman kuliner kurang luas.

"Penyelenggaran dipindah dari rencana awal di taman kuliner digeser sekitar 50 meter tepatnya di Alun-alun Wonosari. Pada kegiatan FKY banyak atraksi seni yang akan ditampilkan dan butuh tempat luas," kata Supriyanto.

Ia mengatakan FKY 2016 mengusung tema "Masa Depan, Hari ini Dulu" dan filosofi "Awoh Aweh". Rencananya pembukaan FKY yang berlangsung Sabtu (3/9) 20.00 WIB akan dilakukan Bupati, Badingah.

Sebelum pembukaan, pada 15.00 WIB akan dilaksanakan pawai seni keliling Kota Wonosari dilanjutkan tarian kolosal. "Setelah pembukaan akan dilanjutkan dengan pentas kethoprak Jampi Puyeng di panggung terbuka," katanya.

Supriyanto mengatakan dengan diselenggarakannya FKY diharapkan memberikan ruang ekspresi bagi pelaku seni di Kabupaten Gunung Kidul. Harapannya, generasi muda akan mengenal budayanya dan bangga terhadap budaya yang dimilikinya.

"Budaya lokal yang ada diharapkan bisa tumbuh dan berkembang, sehingga anak cucu kita tidak hanya mendengar cerita tapi masih bisa menikmati," katanya.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan Minggu (4/9) mulai 08.00 WIB lomba mewarnai dan melukis, parade kerawitan dan tarian anak oleh SDN Bendo Ngawen, SDN Siraman 2 Wonosari, SDN Paliyan 4, SDN Gari 3, SDN Wonosari Baru dan kerawitan anak Desa Songbanyu Kecamatan Girisubo. Pentas Reog Mega Budaya Bejiharjo, Karangmojo serta pentas jatilan Turanggo Wulung Rongkop. Untuk malam harinya parade karya musik kreatif dengan menampilkan group Jiwa Nusantara, SwaraSwarga, Acapela Mataraman dari Yogyakarta dan diakhiri pemutaran film layar tancap.

Sedang Senin (5/9) mulai 15.00 WIB pentas Reog Trisno Budoyo dari Tanjungsari, jatilan Turanggo Seto dari Gurisubo. Malam harinya mulai 19.00 WIB, parade musim bambu Pring Dangling dari Semin, Casper Gundhul Sanggar Wacana Wonosari, Rinding Gumbeng Ngawen, Laras Mudho Tawarsari Wonosari diakhiri wayang kampung sebelah.

Pada Selasa (6/9), 15.00 WIB, pentas Reog Sedya Manunggal Semanu, jatilan Turonggo Harjo Panggang. Sedang malam harinya 19.00 WIB, parade karya tari terbaik Gunung Kidul menampilkan Batik Walang, Polah Wancala, Talang Kencono, Bregoda Klinting, Fire Dance dari Yogyakarta dan diakhiri musim kalaborasi Kidung Etnosia.

Selanjutnya, Rabu (7/9) sekitar 15.00 WIB, pentas reog Kalasutra Tambakromo Ponjong, jatilan Setya Manunggal Gedangsari, wayang orang Tabisa Dewa dari Jogja dan diakhiri wayang kulit kalaborasi 3 dalang.

"Selama FKY juga digelar pameran seni rupa Gunung Kidul di bekas Gedung Pengadilan Agama," kata CB Supriyanto

Terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunung Kidul Ristu Raharjo menambahkan FKY tidak hanya sebagai ajang hiburan masyarakat, namun diharapkan menjadi pembinaan serta pelestarian seni tradisional.

"Diharapkan dengan pelaksanaan FKY bisa menjadi ajang pembinaan dan pelestarian seni tradisional," katanya.

(KR-STR)