Bantul targetkan pembongkaran pembatas Jalan Sudirman 2017

id jalan

Bantul targetkan pembongkaran pembatas Jalan Sudirman 2017

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pembongkaran pembatas jalan di Jalan Jenderal Sudirman sebagai bagian dari upaya penataan jalan tersebut yang bisa dimulai pada awal 2017.

"Meski kondisinya seperti ini, penataan jalan Sudirman tetap sesuai rencana. Harapan kita sesuai rencana 2017 nanti sudah mulai kita kerjakan, namun untuk sisi timur dulu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bantul, Heru Suhadi di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai simpang Klodran sampai simpang Gose akan ditata dengan dibuatkan satu median (pembatas) di tengah, dari yang saat ini dua median di sisi timur dan barat untuk memisahkan jalur lambat dengan jalur cepat.

Ia mengatakan, tahap awal penataan jalan pada 2016 sudah dilakukan dengan pemangkasan pohon perindang yang ada di masing-masing median, setelah tahapan ini selesai akhir tahun, akan dilanjutkan dengan pembongkaran median jalan.

"2017 targetnya median yang sisi timur itu dihabiskan dulu, sehingga jalan menjadi lebih luas, sehingga nanti untuk sementara (lalu lintas) bisa digeser ke timur. Pokoknya 2017 nanti kita mulai yang timur dulu," katanya.

Namun demikian, kata dia, setelah pembongkaran median jalan di sisi timur sepanjang jalan protokol itu selesai, maka belum akan dilanjutkan dengan pembuatan median di tengah jalan, karena menunggu pembongkaran median di sisi barat selesai.

"2017 belum median, karena itu masih jauh, sebelum yang sisi barat benar-benar beres. Cuma kalau nanti toh harus pakai median bisa dengan marka dulu saja," katanya.

Heru mengatakan, penataan Jalan Sudirman yang berada di pusat Bantul ini menurutnya akan membutuhkan waktu lama, mengingat di sisi barat jalan itu terdapat aliran Sungai Winongo Kecil dan bangunan pintu air, karena itu pekerjaan pada sisi barat butuh kajian dari tim.

"Kalau yang barat itu DED-nya (detail engineering design) terdapat Kali Winongo, jadi perlu ada kajian baru bisa jalan semua. Makanya secara bertahap, apalagi dengan kondisi anggaran yang terbatas, kita juga perlu mengajukan anggaran," katanya.

(KR-HRI)