Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menggagas konsep transportasi dan angkutan untuk memudahkan wisatawan menjangkau kampung wisata sebagai bagian dari kajian angkutan umum berbasis pariwisata.
"Di Yogyakarta ada 17 kampung wisata. Tentunya, akses transportasi menjadi salah satu bagian untuk pengembangan kampung tersebut," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto di Yogyakarta, Selasa.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta tengah melakukan kajian mengenai kebutuhan angkutan umum berbasis pariwisata untuk mengetahui potensi bangkitan penumpang dan kebutuhan angkutan umum di wilayah yang menjadi tujuan wisata di kota tersebut.
Selama ini, angkutan umum di Kota Yogyakarta dilayani oleh armada Transjogja dan sejumlah bus perkotaan. Namun, masih ada beberapa wilayah yang belum terjangkau oleh angkutan umum massal tersebut, salah satunya adalah kampung wisata.
"Untuk memastikan apakah angkutan ke kampung wisata dibutuhkan atau tidak, dibutuhkan kajian. Termasuk jumlah dan jenis angkutan yang dioperasionalkan jika angkutan tersebut sangat dibutuhkan," katanya.
Keberadaan angkutan umum berbasis pariwisata tersebut, lanjut Golkari, juga perlu disesuaikan dengan rencana DPRD Kota Yogyakarta yang berinisiatif menelurkan peraturan mengenai penataan transportasi lokal.
"Kami harus mempelajari dulu konsep yang ditawarkan oleh dewan termasuk bagaimana tanggapan masyarakat," katanya.
Salah satu kajian dari rencana peraturan daerah inisiatif DPRD Kota Yogyakarta terkait penataan transportasi lokal adalah pembatasan dimensi bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogyakarta karena dinilai menjadi penyumbang kepadatan lalu lintas dan terbatasnya lahan parkir.
Saat ini, wilayah yang sudah menerapkan larangan masuk bagi bus pariwisata berukuran besar adalah di kawasan "jeron beteng" Keraton Yogyakarta.
Selain angkutan umum massal, rancangan peraturan daerah inistif dewan tersebut juga akan mengatur keberadaan angkutan tradisional dan angkutan tidak bermotor agar lebih tertata. ***1***
(E013)
Berita Lainnya
Pakar UGM minta optimalkan kampung wisata sambut libur Lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:09 Wib
Kawasan wisata Chinatown dengan Pasar Jaya tarik wisatawan
Kamis, 28 Maret 2024 5:55 Wib
Dispar Gunungkidul memetakan objek wisata pantai padat pengunjung
Rabu, 27 Maret 2024 10:49 Wib
Dishub DIY gencarkan 'ramp check" bus wisata di libur Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 14:52 Wib
PT PLN suplai listrik RS dukung destinasi wisata medis gaet turis
Selasa, 26 Maret 2024 14:01 Wib
Rumah adat dijadikan wisata budaya tarik wisatawan
Selasa, 26 Maret 2024 5:17 Wib
Baru 40 persen, turis asing di Bali bayar pungutan Rp150 ribu
Senin, 25 Maret 2024 20:52 Wib
Sleman mengikuti pameran promosi wisata di Malaysia
Senin, 25 Maret 2024 13:08 Wib