Yogyakarta (Antara Jogja) - Pengamat Kependudukan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sukamdi menilai, perhitungan angka pengangguran yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) keliru, karena lebih mengutamakan pemberian informasi tentang angka pengangguran semu.
"Data pengangguran yang dipublikasi BPS itu hanya mengutarakan angka setengah pengangguran, bukan angka pengangguran riil. Jadi angkanya keliru," ujar dia, di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, angka pengangguran riil di Indonesia saat ini mencapai kisaran 30-40 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Sementara angka pengangguran BPS itu, kata Sukamdi, sebenarnya terdiri dari jumlah masyarakat yang kurang memiliki skill atau keahlian khusus, sehingga mencari kerja hanya untuk menyambung kehidupannya.
"Karena itu, meski BPS mencatat jumlah penganggur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rendah, namun tingkat produktifitas pekerja DIY juga rendah. Artinya, banyak masyarakat bekerja di sektor informal dengan tingkat produktifitas rendah seperti itu," jelas dia.
Ia menjelaskan, seharusnya BPS mempublikasikan data pekerja yang setengah menganggur, sehingga bisa dicarikan jalan keluar untuk mengatasinya.
Selain itu, tambah dia, dengan mengetahui jumlah pekerja setengah menganggur, maka pemerintah dapat menerbitkan kebijakan publik yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas para pekerja.
Ia menambahkan, salah satu langkah antisipasi yang dapat dilakukan mereka dalam jangka pendek adalah membuka kesempatan kerja di sektor formal secara luas dan masif.
"Dengan terbukanya lapangan kerja di sektor formal, maka kemungkinan besar pekerja yang terserap pun adalah pekerja dengan tingkat produktifitas baik. Sehingga angka pengangguran yang rendah akan berbanding terbalik dengan tingkat produktifitas pekerja itu," terang Sukamdi.
(KR-RHN)
Berita Lainnya
BI diprediksi memangkas BI-Rate hingga 50 bps
Kamis, 18 April 2024 19:10 Wib
Wisatawan Malaysia paling minati berwisata ke Riau
Kamis, 4 April 2024 4:45 Wib
Wisatawan Malaysia minati kunjungi objek wisata Sumbar
Sabtu, 2 Maret 2024 8:25 Wib
Ekonomi RI inflasi 0,37 persen
Jumat, 1 Maret 2024 11:01 Wib
BPS mencatat ekonomi Kulon Progo pada 2023 tumbuh 5,65 persen
Jumat, 1 Maret 2024 6:32 Wib
IKN dongkrak ekonomi Kalimantan 5,43 persen
Senin, 5 Februari 2024 15:21 Wib
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen
Senin, 5 Februari 2024 11:25 Wib
Ekonomi RI inflasi 0,04 persen, papar BPS
Kamis, 1 Februari 2024 11:41 Wib