BPBD : warga waspadai potensi bencana musim pancaroba

id BPBD : warga waspadai potensi bencana musim pancaroba

BPBD : warga waspadai potensi bencana musim pancaroba

ilustrasi- Warga melakukan pencarian korban longsor di dusun Caok, Loano, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (19/6/2016). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau warga di daerah itu mewaspadai bencana yang berpotensi muncul pada musim pancaroba seperti sekarang ini.

"Kalau terkait dengan musim, sekarang ini sudah masuk pancaroba atau musim peralihan dari kemarau ke hujan, sehingga warga perlu waspadai kejadian yang berpotensi terjadi," kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Jumat.

Menurut dia, sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, pada minggu-minggu ini potensi terjadinya hujan sudah tinggi , bahkan diperkirakan sampai Oktober nanti potensi terjadinya hujan masih sangat tinggi.

Ia mengatakan, selain potensi hujan tinggi di musim pancaroba ini biasanya juga terjadi angin kencang yang biasanya menyertai hujan lebat, kemudian gelombang pasang terjadi di perairan pantai selatan atau samudera.

"Dari semua itu bisa sebabkan banyak bohon tumbang, tanah longsor, sungai meluap dan abrasi pantai, di beberapa tempat sudah kejadian, akan tetapi di Bantul masih landai, sementara kalau gelombang pantai terbilang tinggi," katanya.

Meski belum ada kejadian bencana akibat hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir ini, namun kata dia, lembaganya tetap meningkatkan kesiapsiagaan aparat dan masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

"Di setiap saat dengan potensi hujan tinggi masyarakat harus selalu waspada, khususnya masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai dan di bawah tebing-tebing, agar tidak menjadi korban," katanya.

Menurut dia, ada beberapa sungai yang mengalir di wilayah Bantul rawan meluap akibat musim hujan, di antaranya Sungai Winongo, Sungai Code dan Sungai Opak, karena sungai-sungai tersebut berhulu dari utara wilayah Kota Yogyakarta.

"Antisipasinya kita selalu berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, supaya mengoperasionalkan petugas penjaga bendung untuk buka pintu air mana kala hujan deras sehingga tidak sebabkan banjir luapan," katanya.





(T.KR-HRI)