RSUD Wates turunkan target PAD Rp4 miliar

id RSUD Wates

RSUD Wates turunkan target PAD Rp4 miliar

pasien RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, harus antri berjam-jam di loket pendaftaran dan ruang poli. (FOTO/Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Ajrudin Akbar)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menurunkan target pendapatan asli daerah sebesar Rp4 miliar dari sebelumnya Rp72 miliar sehingga menjadi Rp68 miliar.

"Pada 2015 RSUD Wates menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp72 miliar, sedangkan pada APBD 2016 ditargetkan menyumbang Rp72,5 miliar, namun karena ada persoalan di BPJS Kesehatan, jamkesda, dan piutang pasien tinggi, maka kami menurunkan target sumbangan PAD menjadi Rp68 miliar," kata Direktur RSUD Wates Lies Indriyati, di Kulon Progo, Minggu,

Ia mengatakan mekanisme klaim BJPS Kesehatan mulai 2015 hingga saat ini sangat sulit. Sekarang klaim sangat ketat tidak seperti 2014. Dulu, klaim BPJS Kesehatan setiap bulan berkisar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar, sekarang di bawah Rp4 miliar.

Selanjutnya, kata Lies, pendapatan dari jamkesda belum masuk atau belum dibayar. Jamkesda baru dibayar hingga Januari 2016. Jamkesda sendiri aturan mainnya berberda dengan 2015. Kalau 2015, jamkesda mengikuti INA CBG`s ke tarif Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas III RSUD Wates dan Perbup Nomor 55 Tahun 2012 tentang Pelayanan Kesehatan RSUD Wates, sehingga mengakibatkan penurunan PAD.

"Pada 2016 anggaran jamkesda terbatas dan kembali kepada perda dan perbup lama, yakni masing-masing orang sakit mendapat jaminan Rp5 juta dalam satu tahun sehingga setiap pasien rawat pasien hanya mendapat jaminan paling besar Rp2 juta," kata Lies.

Selain itu, lanjut Lies, banyak pasien rawat inap di RSUD Wates hanya meninggalkan KTP karena tidak mampu membayar biaya pengobatan dan perawatan. Akibatnya, piutang ke pasien pada 2016 ini sudah mencapai Rp6 miliar.

"Kami kesulitan menagih piutang ke pasien, sehingga tunggakan biaya perawatan sangat tinggi. Untuk mengantisipasi hal ini, kami menghematkan anggaran. Akhir tahun, tidak semua kegiatan yang kami rencanakan dapat terlaksana," katanya.

Anggota Fraksi PAN DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori mengharapkan RSUD Wates tidak menurunkan kualitas pelayanan kepada pasien. Sejauh ini, banyak pasien yang mengeluhkan buruknya pelayanan kepada pasien.

"Pasien banyak yang mengeluh. Kami menyadari hal itu, tapi kami juga berharap keselamatan pasien menjadi hal utama," katanya.

(KR-STR)