Gunung Kidul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana saat musim pancaroba.
Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan pihaknya meminta masyarakat untuk waspada karena sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, hujan masih berpotensi sampai beberapa hari ke depan.
"Kami sudah mengingatkan untuk masyarakat agar waspada," kata Budhi.
Adapun bencana yang dihadapi yakni tanah longsor, banjir, angin kencang, dan beberapa bencana lainnya. Untuk tanah longsor, pihaknya sudah memasang Early Warning System (EWS) di 63 titik di enam kecamatan yang masuk kategori wilayah rawan longsor yakni Patuk, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ngawen dan Ponjong.
Untuk mengantisipasi longsor, pihaknya memasang rambu dan EWS untuk lokasi rawan longsor. Sebanyak lima sirine sebagai EWS dipasang tersebar di Kecamatan Purwosari, Gedangsari, Tegalrejo. Kemudian, rambu peringatan telah terpasang sebanyak 35 buah di sepanjang kawasan pantai, dan pemasangan terus berlanjut di 15 titik lokasi.
"Tahun kemarin ada 63 sirine EWS, besok ditambah 20 lagi, di Gedangsari, Nglipar. Utamanya di enam keacamatan rawan longsor," ucapnya.
Untuk rambu, lanjut Budhi, pihaknya menambah pemasangan di wiliyah Giricahyo, Kecamatan Purwosari, dan Semin.
"Ada dua lokasi yang ditambah, karena setelah ditinjau ternyata potensi longsor," katanya.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai, baik antisipasi angin kencang dengan memotong ranting pohon yang menjorok di sekitar rumah, atau kondisi pohon sudah tua. "Kalau sudah tua langsung dipotong saja," katanya.
Sementara itu, akibat hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (24/9) sore membuat sejumlah rumah di Gunung Kidul rusak. Salah satunya, Sumberejo, Semin, rumah milik Yatno Suwito roboh akibat bencana tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun korban sempat tertimpa bangunan dan mengalami luka ringan.
"Kami sudah meninjau lokasi, dan sudah diberikan bantuan," kata Koordinator Tagana Gunung Kidul Sumardi.
Selain itu, angin kencang juga menimpa Dusun Ngawis, Kecamatan Karangmojo. Sebuah pohon besar tumbang menimpa bagian kamar mandi rumah Adi Marti dan Kusmawati.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Pulang rumah, 3.041 pengungsi banjir di Kudus, Jateng
Rabu, 27 Maret 2024 17:05 Wib
Legislator: Prioritaskan infrastruktur di daerah bencana Bawean, Jatim
Rabu, 27 Maret 2024 14:21 Wib
Banjir Bandung Barat, Jabar, telan 4 jiwa warga
Rabu, 27 Maret 2024 9:41 Wib
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
Korban gempa Bawean, Jatim, butuh pendampingan psikososial atasi trauma
Senin, 25 Maret 2024 9:26 Wib
60 relawan Kampung Siaga Bencana di Indoneaia bantu mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 5:53 Wib
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
Banjir Demak, Jateng, 24.436 warga masih mengungsi
Jumat, 22 Maret 2024 0:25 Wib