Bupati panen raya cabai Kencana dan Gorga

id cabai

Bupati panen raya cabai Kencana dan Gorga

ilustrasi (Foto ANTARA)

Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo memimpin panen raya cabai jenis Kencana dan Gorga yang dikembangkan Kelompok Tani Manunggal, Jodag, Sumberadi, Kecamatan Mlati, Senin.

"Betapa menjanjikannya prospek pertanian di Sleman, inti keberhasilan petani adalah harus selalu berinovasi, membuat kelompok-kelompok, dan selalu berkomunikasi dengan daerah lain," kata Sri Purnomo.

Menurut dia, karena di Indonesia yang wilayahnya luas dengan beribu-ribu pulau, harga komoditas antarwilayah bisa berbeda jauh, maka komunikasi dengan daerah lain harus dilakukan.

"Di Sleman bisa saja harganya murah tapi nanti begitu dibawa terbang ke luar pulau bisa sangat mahal," katanya.

Mengenai kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, lebih jauh Sri Purnomo meyakinkan kepada generasi muda bahwa pertanian bisa dijadikan profesi yang menghasilkan asalkan menjalaninya juga harus total.

"Apabila hanya dijadikan sambilan maka hasilnya juga tak akan seberapa. Apalagi di dengan teknologi di era modern sekarang lebih mudah untuk memantau cuaca sehingga petani juga lebih mudah untuk mensiasati jenis tanaman apa yang cocok di musim-musim tertentu," katanya.

Sri Purnomo berharap kepada para petani untuk tidak sekadar mengandalkan bantuan dari pemerintah, tetapi bantuan yang diterima digunakan sebagai stimulan dan modal untuk diteruskan dalam kegiatan pertanian berikutnya.

"Walaupun nanti sudah tidak mendapat bantuan apabila memang menguntungkan bisa dilanjutkan dalam menanam cabai dengan modal sendiri," katanya.

Ketua Kelompok Tani Manunggal Legio Jawab mengatakan, kelompoknya yang beranggotakan 35 orang mengelola sawah seluas lima hektare untuk ditanami cabai sejak 25 Juni 2016, memanfaatkan bantuan APBD Sleman berupa NPK Mutiara 6,25 ton, pupuk organik 32 ton, mulsa 61,5 rol, bibit 100 pak dan sujen 10 pak., plastik sungkup 5 rool pelubang mulsa 15 buah pupuk padat 20 pak, horman tanaman 10 liter, poliback kecil 150 pak, dan multivator.

"Sampai saat ini telah dipanen empat kali dan untuk panen pertama mendapatkan 5 kilogram per 1.000 meter persegi dengan 1.500 pohon, kedua 15 kilogram, ke tiga 20 kilogram dan ke empat 25 kg dan perkiraan panen mencapai 20 kali," katanya.

Ia mengatakan, perkiraan satu batang menghasilkan 0,8 ons cabai.

"Pemasaran saat ini bekerj sama dengan Asosiasi Pasar Tani Sleman (ASPARTAN) dengan harga Rp20 ribu dari harga pasaran saat ini Rp10 ribu dan dikirim ke Pangkal Pinang, Kalimantan perhari dua kuintal," katanya. ***3***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024