BPBD Bantul: satu rumah tertimpa tanah longsor

id BPBD Bantul: satu rumah tertimpa tanah longsor

BPBD Bantul: satu rumah tertimpa tanah longsor

Tanah longsor (Foto Antara/Wahyu Putro)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebuah rumah di Pedukuhan Kemloko, Desa Srimartani, Piyungan tertimpa tanah longsor setelah hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Sabtu (24/9) sore.

"Longsoran yang bermaterial kan batu dan tanah lumpur itu menimpa bagian belakang rumah milik Bapak Ahmad Subekti pada Sabtu (24/9) sekitar pukul 17.15," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto saat dikonfirmasi di Bantul, Senin.

Menurut dia, kejadian tanah longsor dari tebing sekitar lima meter tersebut dilaporkan Yani, relawan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Piyungan ke Pusat Pengendalian Operasional BPBD Bantul setelah dilakukan assessment pada Minggu (25/9).

Ia mengatakan, akibat kejadian tanah longsor itu mengakibatkan bagian belakang rumah Ahmad tertimbun dengan luasan sekitar lima kali empat meter, selain itu kejadian juga merusak dua asbes rumah tersebut.

"Penyebab tanah longsor sendiri karena hujan deras selama kurang lebih satu jam, saat itu tiba-tiba terdengar suara dari belakang rumah, dan setelah dilihat terjadi longsoran yang menimpa bagian belakang rumah," katanya.

Dwi Daryanto mengatakan, selain dilaporkan menimpa bagian belakang rumah, kejadian tanah longsor tersebut juga berdampak pada sejumlah rumah di dekatnya yaitu rumah milik Satirah (40), rumah Eko prasetyo (21) dan rumah Arjo Pawiro (80).

Ia juga mengatakan, setelah kejadian tersebut warga melakukan gotong royong membersihkan material yang menimpa rumah, meski demikian upaya itu dilakukan setelah kondisi tanah stabil.

Sementara itu, kata dia, memasuki musim hujan ini warga di Bantul terutama yang tinggal di lereng perbukitan mewaspadai bencana tanah longsor. Beberapa wilayah Bantul yang dipetakan rawan tanah longsor diantaranya sebagian di Piyungan, Dlingo dan Imogiri.

"Kalau terkait dengan musim, sekarang ini sudah memasuki pancaroba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan, potensi hujan juga sudah tinggi. Dari itu semua bisa menyebabkan kejadian alam di antaranya tanah longsor," katanya.

(T.KR-HRI)