Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan pendampingan dan membentuk kelembagaan petani singkong untuk meningkatkan produktivitas dan mutu singkong yang banyak ditanam oleh masyarakat.
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pemkab berupaya melakukan peningkatan hasil olahan pertanian di Kabupaten Gunungk Kidul, salah satunya singkong.
"Upaya yang akan dilakukan dengan penguatan kelembagaan petani singkong sehingga mnulai dari penanaman hingga penjualan hasil produksinya bisa dilakukan dengan baik," kata Immawan.
Hal ini penting karena dengan peningkatan mutu singkong, tidak hanya mokaf tetapi produk lain bisa mendukung kedaulatan pangan dan menyokong ekonomi para petani.
"Dengan kelembagaan bisa meningkatkan pendapatan petani, sehingga bisa mewujudkan Gunung Kidul maju dan sejahtera," kata Immawan.
Ia mengatakan salah satu upayanya dengan cara pendampingan lebih menyeluruh dan komprehensif, mulai dari penanaman sampai produksi.
"Selain produksi, kami juga akan meningkatkan pendampingan pengelolaan pascapanen agar petani lebih berdaya," katanya.
Kepala Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Gunung Kidul Azman Latif menjelaskan produksi singkong di Gunung Kidul mencapai 900 ribu ton per tahun.
"Produksi yang besar ini, potensi besar jika dikembangkan secara maksimal. Saat ini penanaman kebanyakan dengan teknik tumpang sari," katanya.
Azman mengatakan adanya beberapa varietas unggulan seperti singkong kingkong, bisa meningkatkan produktifitas dan merpupakan peluang besar bagi para petani.
Ketua Pengurus Pusat Muhhamadiyah Hajriyanto Y Tohari mengatakan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah akan meluncurkan program pendampingan kepada para petani singkong. Program pendampingan ini di antaranya meliputi teknik tanam ketela yang benar, pelatihan pembibitan hingga pengolahan aneka jenis hasil panen menjadi produk yang lebih bernilai.
"Dengan pendampingan ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan patani ubi kayu di Gunung Kidul," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Gunung Kidul gunakan Dimas Diajeng promosikan wisata
Rabu, 6 Maret 2024 9:08 Wib
PT PLN tanam 100.000 bibit di Gunung Kidul, DIY, untuk program biomassa
Rabu, 6 Maret 2024 6:05 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib
Warga Gunung Kidul terdampak kekeringan, Pandawa Ganjar bawa bantuan air bersih
Minggu, 5 November 2023 14:27 Wib
DLH Gunungkidul menelusuri dugaan pencemaran limbah cair di Krakal
Minggu, 8 Oktober 2023 19:09 Wib
Mentan: Gunungkidul tidak perlu tetapkan KLB antraks
Kamis, 13 Juli 2023 21:04 Wib
Dinkes Gunungkidul mengusulkan penetapan KLB Antraks ke bupati
Jumat, 7 Juli 2023 8:48 Wib
Satu orang meninggal, Pemkab Gunungkidul belum tetapkan status KLB kasus antraks
Kamis, 6 Juli 2023 14:40 Wib