Hasil perikanan Kulon Progo capai 257,49 ton

id perikanan

Hasil perikanan Kulon Progo capai 257,49 ton

Ilustrasi (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Hasil perikanan tangkap di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta baru mencapai 257,49 ton dari Januari hingga Agustus 2016.

"Hasil tangkapan ikan nelayan di Kulon Progo memang belum optimal karena cuaca kurang mendukung, seperti gelombang tinggi," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Sudarna, di Kulon Progo, Selasa.

Menurut dia, masih rendah hasil perikanan tangkap juga dipengaruhi oleh alat tangkap yang digunakan.

Nelayan Kulon Progo mayoritas menggunakan kapal motor tempel yang daya jangkau dan kemampuan melaut terbatas.

"Hasil tangkapan nelayan sedikit. Kami berharap pengembangan Pelabuhan Tanjung Adikarto, sehingga kapal-kapal besar dapat mendarat," katanya lagi.

Menurutnya, kondisi berbeda dengan hasil perikanan tangkap nelayan di Kabupaten Gunung Kidul yang sangat tinggi. Gunung Kidul memiliki Pelabuhan Sadeng, sehingga kapal-kapal ikan ukuran 5 gross ton hingga 10 gross ton dapat mendarat. Hasil tangkapan ikan juga sangat banyak.

"Hasil tangkapan ikan laut di Kulon Progo berbeda dengan Gunung Kidul, dikarenakan perbedaan sarana dan prasarana pendukung, alat tangkap maupun sumber daya manusia nelayan," kata Sudarno.

Nelayan Pantai Trisik, Kabupaten Kulon Progo sudah tidak melaut selama satu tahun terakhir karena beralih menjadi petani melon dan petambak udang yang dinilai lebih menguntungkan.

Salah satu nelayan Pantai Trisik Dwi Surya Putra mengatakan, sejak hasil tangkapan ikan sangat sedikit, nelayan di sini beralih menanam cabai, melon, semangka, dan mengembangkan tambak udang

"Nelayan Trisik itu mata pencahariannya bertani, petambak dan sekaligus nelayan. Saat hasil tangkapan ikan turun, kami memilih bertani dan budi daya tambak udang. Kami sudah satu tahun terakhir lebih tidak melaut," kata Dwi pula.
KR-STR