Koni DIY tingkatkan pembangunan mental atlet

id GPBH Prabukusumo

Koni DIY tingkatkan pembangunan mental atlet

GBPH Prabukusumo (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Bendoro pangeran Haryo Prabukusumo akan meningkatkan program pembangunan mental atlet guna meningkatkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

"Kami menyadari untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga bukan hanya dibutuhkan kemampuan `skill` atau fisik, namun juga mental," kata Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Adik Sri Sultan HB X ini, penggemblengan mental atlet tidak dapat dipandang remeh. Tanpa memiliki mental yang tangguh, atlet kerap kali merasa lemah ketika menghadapi ajang kejuaraan tingkat nasional, bahkan internasional.

Oleh sebab itu, kata dia, dalam rangka meningkatkan prestasi, setiap atlet yang akan bertanding ke depan akan terus mendapatkan penggemblengan mental dan fisik. Seperti pada Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Reguler DIY untuk PON XIX di mana KONI DIY mengirim 161 atlet ke Markas Korps Pasukan Khusus (Kopassus), Kandang Menjangan, Kartasura.

"Ke depan pembinaan mental dan pembangunan karakter atlet akan terus kami evaluasi dan tingkatkan," kata dia.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan prestasi para atlet KONI DIY juga akan terus memperbarui dan menyempurnakan metode pelatihan atlet.

"Sebagian memang masih ada yang menerapkan metode latihan secara klasik, sehingga perlu sejumlah pembaruan untuk bersaing di ajang nasional maupun internasional," kata dia.

Prabukusumo mencontohkan, penerapan metode pelatihan klasik seperti yang masih diterapkan dalam pelatihan bela diri pencak silat serta karate. Dalam pelatihan itu, menurut dia sesi pemanasan terlalu lama sehingga menguras tenaga atlet sebelum memasuki inti pelatihan.

"Menurut saya itu kurang tepat, karena belum sampai betul-betul menendang, tenaga atlet sudah habis duluan," kata dia.

Pembaruan dan penyempurnaan metode pelatihan serupa, menurut dia, akan terus dilakukan untuk cabang olahraga lainnya dengan meningkatkan pengiriman pelatih serta atlet ke luar negeri. "Di luar negeri pelatihannya lebih fokus dan modern sehingga kita masih perlu belajar," kata dia.

Oleh sebab itu, ia berharap anggaran untuk penggemblengan atlet di DIY pada APBD DIY berikutnya dapat kembali ditingkatkan. Melalui dana dari APBD DIY 2016, KONI mendapatkan alokasi Rp20 miliar dari Rp49 miliar yang diajukan. Dana itu dinilai sangat minim untuk meningkatkan kemampuan atlet.

"Tahun ini hanya satu dua saja yang telah saya kirim "try out" ke luar negeri, kata dia.

Seandainya usulan anggaran Rp49 miliar dari APBD DIY 2016 disetujui, menurut dia, KONI DIY dapat merealisasikan tiga program yang telah dirancang secara matang yakni pengiriman 50-60 atlet untuk berlatih ke luar negeri, pendidikan bagi pelatih ke luar negeri, serta mendatangkan pelatih dari luar negeri ke DIY.

(L007)