DIY dorong masyarakat dukung perluasan hutan rakyat

id hutan rakyat

DIY dorong masyarakat dukung perluasan hutan rakyat

Ilustrasi, hutan rakyat (Foto ANTARA)

Jogja (Antara) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong masyarakat ikut mendukung perluasan hutan tanaman rakyat sebagai penyeimbang kondisi iklim sekaligus sebagai sumber perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Sutarto di Yogyakarta, Selasa, mengatakan saat ini total luas hutan tanaman rakyat (HTR) di DIY saat ini mencapai 74.000 hektare dan hutan negara 18.000 hektare.

"Lima tahun ke depan (hutan rakyat) kami targetkan 80.000 hektare sehingga setiap tahun setidaknya bertambah 1.000 hektare," kata dia.

Menurut Sutarto, terkait pengembangan hutan tanaman rakyat Dishutbun DIY hanya mengacu pada rencana tata ruang daerah. Sesuai rencana tata ruang DIY, hutan tanaman rakyat berlokasi di Kabupaten Sleman seperti Cangkringan, Turi, dan Pakem; di Kulon Progo di Kawasan Pegunungan Menoreh, Samigaluh hingga Temon, di Kabupaten Bantul di Dlingo, Imogiri, dan Pajangan, sedangkan di Gunung Kidul hampir di seluruh kecamatan.

"Kami tidak bisa mewajibkan masyarakat meski kawasannya sudah ditentukan sesuai rencana tata ruang," kata dia.

Hutan tanaman rakyat merupakan kawasan hutan yang dimunculkan melalui penanaman pohon oleh masyarakat di pekarangan masing-masing secara sukarela. Masyarakat dapat secara sukarela menanam pohon yang dapat dipanen kayunya atau tanaman serbaguna di pekarangan masing-masing.

Dengan memprioritaskan jenis tanaman serbaguna, menurut dia, masyarakat akan mendapatkan keuntungan timbal balik karena dapat memanfaatkan hasil secara terus menerus tanpa menebang pohonnya.

Sementara itu, mengenai ragam tanaman serbaguna yang ia rekomendasikan untuk dikembangkan di antaranya pohon durian, jambu, nangka, melinjo serta alpukat.

"Dengan demikian buah maupun daun dapat dimanfaatkan untuk menopang perekonomian, tanpa merusak atau menebang pohonnya," kata dia.

Meski demikian, ia menilai hingga kini masih marak penebangan pohon di kawasan hutan tanaman rakyat sehingga luas hutan rakyat bisa mengalami penyusutan. Padahal tanpa disadari penebangan pohon itu dapat mempengaruhi keseimbangan kondisi iklim saat ini.

"Meski pohon itu di pekarangan sendiri, namun jika terus menerus terjadi sangat disayangkan karena hanya hutan rakyat yang luasannya bisa terus bertambah. Sedangkan luasan hutan negara tetap atau bahkan bisa berkurang," kata dia.

(L007)