Petani Sidomulyo harapkan panen cabai tidak turun

id cabai

Petani Sidomulyo harapkan panen cabai tidak turun

Ilustrasi tanaman cabai (foto kaskus.co.id)

Bantul (Antara) - Petani Plebengan Desa Sidomulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan panen cabai di bulak setempat tidak mengalami penurunan akibat hujan yang mengguyur beberapa hari lalu.

"Saya tidak akan memprediksi apakah panen cabai musim tanam ini merosot, harapannya (penurunan hasil panen) tidak terjadi," kata pemilik lahan sekaligus petani cabai di Plebengan, Desa Sidomulyo Bantul, Zahrowi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, beberapa hari lalu di wilayah Bantul terjadi hujan dengan durasi waktu lama, kondisi tersebut mengakibatkan tanaman cabai seluas 10 hektare terendam air dengan ketinggian antara 35 sampai 40 centimeter.

Ia mengatakan, tanaman cabai yang terendam secara terus menerus bisa mengakibatkan daun layu dan berdampak pada pembuahan yang tidak maksimal, namun genangan air yang merendam di lahan cabai lalu langsung surut beberapa jam kemudian.

"Hasil panen cabai dalam kondisi normal sekitar 1,5 kilogram per meter persegi, harapannya hasilnya masih tetap, kalaupun turun kita tetap menerima," kata Zahrowi yang mempunyai lahan 0,36 hektare ini.

Menurut dia, selain tanaman cabai 10 hektare, akibat hujan yang mengguyur wilayah Bantul lalu itu juga mengakibatkan lahan pertanian dengan berbagai jenis tanaman palawija seluas 20 hektare terendam air.

"Selain cabai ada tanaman macam-macam seluas 20 hektare, ada kacang tanah dan padi, kemarin terendam seharian setelah hujan sejak sore sampai malam Minggu (Sabtu 24/9), padahal sebentar lagi akan dipanen," katanya.

Zahrowi mengatakan, terendamnya lahan pertanian di bulak Plebengan ini memang sudah rutin setiap musim hujan tiba, sebab di daerah itu merupakan daerah hilir, sehingga ketika debit air naik saluran pembuangan tidak mampu menampung derasnya air.

"Air dari saluran pembuangan meluber, sehingga menggenangi lahan pertanian, kondisi ini sudah rutin tiap hujan, bahkan petani pernah mengalami gagal panen. Petani ingin ada solusi agar genangan air tidak terjadi terus," katanya.

(KR-HRI)