Kapolda DIY tinjau usaha angkringan bantuan polisi

id Kapolda DIY Prasta Wahyu Hidayat

Kapolda DIY tinjau usaha angkringan bantuan polisi

Kapolda DIY Prasta Wahyu Hidayat saat mencicipi makanan angkringan di Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigadir Jenderal Polisi Prasta Wahyu Hidayat meninjau usaha `angkringan` milik Misbah di Dusun Mandingan, Desa Bantul, Kabupaten Bantul yang modal usahanya dari bantuan polisi setempat, Rabu.

Selain meninjau usaha angkringan, Kapolda juga mencicipi makanan dan minuman yang dijual di sebuah tempat makan yang diletakkan pada sebuah gerobag dorong yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan Yogyakarta dan sekitarnya itu.

Menurut Kapolda DIY, usaha angkringan di Bantul ini merupakan salah satu program pembinaan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Desa Bantul dalam rangka membantu peningkatan kesejahteraan warga kurang mampu.

"Sudah ada beberapa warga yang dibimbing dari Pak Winardi (Babinkamtibmas Desa Bantul), dan ini akan terus berlanjut," kata Kapolda sesaat sebelum meninjau angkringan tersebut.

Sebelum meninjau angkringan ini, Kapolda DIY bersama Kapolres Bantul AKBP Dadiyo melakukan peletakan batu pertama pembuatan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) bantuan polisi bagi Supriyadi warga Pedukuhan Geblag, Kaligawe Desa Bantul.

Sementara itu, Babinkamtibmas Desa Bantul, Bripka Winardi mengatakan, dirinya memiliki tugas wajib untuk berkunjung ke tiga rumah warga dalam sehari dalam rangka pembinaan serta membantu permasalahan yang dihadapi warga setempat.

"Sudah ada lima orang yang seperti ini (mendapat bantuan dari polisi) sejak saya menjabat selama satu tahun. Ada angkringan, pembuatan MCK, bantuan langsung dan pemberian sembako," katanya.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan kepada Misbah warga Desa Bantul untuk modal usaha membuka bisnis kecil angkringan tersebut sebesar Rp2,5 juta, dan sampai pada hari kunjungan Kapolda DIY ini usaha angkringan sudah berjalan selama seminggu.

"Pak Misbah dulu tidak punya pekerjaan tetap, hanya seorang buruh dengan penghasilan tidak mesti. Namun dia punya kelebihan sebagai guru mengaji, makanya kita kasih pekerjaan seperti ini," katanya.

Dengan demikian, pihaknya berharap kebutuhan keseharian Pak Misbah dan keluarganya bisa tercukupi dari hasil usaha angkringan ini, selain itu kegiatan sebagai pengajar ngaji juga tetap jalan.

(KR-HRI)