Partisipasi masyarakat Sleman berdampak kesejahteraan naik

id keluarga berencana

Partisipasi masyarakat Sleman berdampak kesejahteraan naik

Ilustrasi program KB (foto dokterbagus.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Partisipasi dan kesadaran masyarakat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kesejahteraan menunjukkan arah yang semakin meningkat.

"Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta dan kelompok yang terlibat dalam bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera," kata Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sri Murni Rahayu, Rabu.

Berbicara mewakili Bupati Sleman pada acara Evaluasi Bhakti Sosial TNI, KB-Kesehatan Terpadu Tingkat DIY di Kantor Kecamatan Ngemplak, Sleman, Sri Murni Rahayu mengatakan, peningkatan tersebut meliputi jumlah peserta KB aktif mencapai 121.000 lebih dari Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) sebesar 97.639.

"Sedangkan peserta KB baru sampai dengan Agustus 2016 baru mencapai 7.560 dari PPM sebesar 20.047," katanya.

Ia mengatakan, untuk jumlah kelompok bina keluarga balita 246 kelompok, jumlah kelompok bina keluarga remaja 161 kelompok, jumlah kelompok bina keluarga lansia 212 kelompok, dan kelompok UPPKS sebanyak 810 kelompok, 1 PIK-R Kabupaten dan 17 PIK-R tingkat kecamatan.

"Sedangkan jumlah penyuluh KB saat ini berjumlah 57 orang dan di wilayah desa terdapat 86 orang Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa," katanya.

Sri Murni mengatakan, Pemkab Sleman terus berupaya meningkatkan kualitas keluarga masyarakat, melalui keterpaduan kebijakan dan pelaksanaan program di berbagai bidang.

"Dengan program yang terintegrasi diharapkan upaya-upaya di bidang KB, Kesehatan dan pemberdayaan perempuan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) merupakan program yang melibatkan institusi lintas sektor, oleh karena itu penyelarasan dan sinergitas kebijakan antar sektor menjadi perhatian bersama untuk mewujudkan tujuan bersama yaitu masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

"Seperti kegiatan Bhakti Sosial TNI, KB Kesehatan terpadu yang dilaksanakan di Kecamatan Ngemplak merupakan salah satu bentuk sinergitas untuk meningkatkan kemitraan dengan Tentara Nasional Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan layanan masyarakat khususnya pelayanan terkait dengan program KB dan Kesehatan masyarakat," katanya.

Ketua Tim Evaluasi Bakti Sosial TNI, KB-Kesehatan Terpadu Tingkat DIY Letkol Arm Indro Respati mengatakan tujuan kedatangan tim evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan menyaksikan langsung kegiatan terkait dengan Program Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah.

"Tim Evaluasi terdiri dari unsur TNI Polri, BKKBN, Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK tingkat DIY," katanya.

Pelaksanaan Bhakti Sosial TNI, KB Kesehatan di Wilayah Kabupaten Sleman meliputi berbagai kegiatan yaitu pertama melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melalui Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana meliputi Babinsa, kader, GenRe, Tribina, PKK dan unsur-unsur pemangku kepentingan lainnya.

Kedua adalah pembinaan Akseptor KB, meningkatkan pelayanan Metode KB Jangka Panjang (MKJP) yang diutamakan bagi PUS Muda Paritas Rendah (PUS Mupar). Ketiga yaitu pelayanan KB pascapersalinan dan pascakeguguran serta aktif melakukan kegiatan penyuluhan, dan secara rutin melaporkan hasil kegiatan pelayanan Bhakti Sosial TNI, KB Kesehatan Terpadu secara berjenjang.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024