Masyarakat di Perbukitan Prambanan diimbau waspada longsor

id longsor

Masyarakat di Perbukitan Prambanan diimbau waspada longsor

Ilustrasi (Foto ANTARA /Anis Efizudin/ed/nz/14)

Sleman (Antara Jogja) - Masyarakat di kawasan perbukitan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman tanah longsor karena curah hujan yang mulai tinggi pada beberapa hari terakhir.

"Ada 289 KK atau 867 jiwa tinggal di kawasan rawan longsor di kawasan Perbulitan di Kecamatan Prambanan, Sleman. Kami mengimbau masyarakat setempat untuk mengintensifkan `jagawarga` saat malam hari dengan tingginya curah hujan beberapa hari terakhir ini," kata Camat Prambanan Abu Bakar, Kamis.

Menurut dia, jumlah jiwa yang berada di daerah bahaya tersebut tersebar di beberapa dusun, yakni Dusun Gayam, Watugudeg, Kalinongko Kidul, Lemahbang, Klumprit 1 dan Klumprit 2, Watukangsi, Kikis, Gedang, Pereng, Sengir, Gamparan, Dayakan, Dawung, Sembir, dan Nglengko.

"Curah hujan tinggi ketika malam hari, beberapa hari belakangan ini. Ancaman tanah longsor dirasa lebih berisiko dibandingkan siang hari," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat juga terus melakukan kesiapsiagaannya, serta mengintensifkan "jagawarga", dan melakukan pemantauan di titik-titik rawan longsor.

"Ketika ada potensi ancaman, mereka pun akan melakukan koordinasi memberikan peringatan kepada warga. Selain itu juga komunitas relawan setempat, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) telah siaga.

"FPRB Bandung Bondowoso siap siaga terus memantau setiap perkembangan, terutama saat turun hujan deras," katanya.

Abu Bakar mengatakan, ketika nantinya ada bencana, kegiatan evakuasi juga sudah ada prosedurnya. Mereka yang terkena dampak akan diungsikan terlebih dahulu di lokasi aman, balaidesa, atau sekolah terdekat.

"Bencana longsor memang menjadi ancaman tahunan di Kecamatan Prambanan. Hampir setiap tahunnya selalu terjadi, karena letak geografisnya lebih banyak perbukitan," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan mengatakan curah hujan akhir-akhir ini dirasa cukup tinggi.

"Sampai saat ini masih nihil kejadian. Alat peringatan dini, telah diaktifkan di Prambanan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat akan ancaman bencana longsor. Bencana longsor tetap kami waspadai. Semua bencana, ancamannya sama," katanya.

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024