32,1 persen penduduk Yogyakarta miliki masalah gigi

id gigi dan mulut

32,1 persen penduduk Yogyakarta miliki masalah gigi

ilustrasi, Kesehatan gigi (Foto Antara)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Sekitar 32,1 persen dari tiga juta jiwa penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki masalah gigi dan mulut, kata Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada drg Diantri Nari Ratih.

"Angka itu lebih tinggi dari prevalensi permasalahan gigi dan mulut nasional yang masih mencapai 25,9 persen," kata Diantri dalam pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis.

Menurut Diantri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari 93,6 persen masyarakat DIY yang telah menyikat gigi, baru 3,4 persen yang telah menyikat gigi secara benar pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Angka itu sedikit berada di atas rata-rata nasional yang masih mencapai 2,3 persen.

"Meski masalah gigi dan mulut masih tinggi namun baru 10,3 persen yang menerima penanganan," kata dia.

Ia mengatakan kebiasaan buruk yang umum berpengaruh bagi kesehatan gigi dan mulut adalah keengganan berkunjung ke dokter gigi secara rutin.

"Kebiasaan lain yang sering dianggap sepele adalah kebiasaan menyikat gigi dengan cara, frekuensi, dan waktu yang salah," kata dia.

Hal itu, menurut dia, mengindikasikan bahwa program preventif dan promotif yang berkesinambungan masih perlu digalakkan melalui edukasi terkait dengan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat Yogyakarta memanfaatkan penyelenggaraan acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2016 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut UGM yang digelar bersama Unilever Indonesia untuk memeriksakan gigi secara gratis.

Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah mengatakan melalui BKGN pihaknya juga mengingatkan kembali pentingnya peran orang tua, terutama ibu untuk mengenal dan mengetahui bagaimana cara mencegah kebiasaan yang berakibat buruk bagi kondisi kesehatan gigi dan mulut anak.

Ia mengatakan bahwa BKGN merupakan kolaborasi antara Unilever melalui brand Pepsodent dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia(AFDOKGI).

Pelaksanaan BKGN 2016 di FKG UGM Yogyakarta dilaksanakan selama tiga hari, mulai 29 September hingga 1 Oktober 2016. Sekitar 145 dokter gigi akan diterjunkan untuk melayani pengunjung yang ditargetkan mencapai 1.000 orang secara gratis.***4***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024