HIPMI usulkan pemerintah mengalokasikan KUR sektor kedokteran

id KUR bidang kedokteran

HIPMI usulkan pemerintah mengalokasikan KUR sektor kedokteran

Ketua Bidang Pemuda, Kesehatan dan Olahraga Hipmi DIY Dede Candra Permanda (Foto ANTARA/RH Napitupulu/ags/16)

Yogyakarta (Antara) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI ) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan pemerintah pusat untuk mengalokasikan kredit usaha rakyat (KUR) pada sektor kedokteran, sehingga bisa bersinergi dengan berbagai pihak dalam menciptakan jumlah pengusaha di Indonesia.

"KUR untuk bidang kedokteran sangat diperlukan saat ini. Tujuannya, agar masyarakat khususnya para dokter yang selama ini hanya mencari lowongan pekerjaan, justru bisa menjadi pengusaha di bidang kedokteran dengan adanya KUR kedokteran itu," kata Ketua Bidang Pemuda, Kesehatan dan Olahraga Hipmi DIY Dede Candra Permanda, di Yogyakarta, Kamis.

Salah satu bentuk KUR kedokteran, kata dia, adalah dengan memberikan kredit pembiayaan berbunga rendah kepada para dokter untuk memulai praktik sendiri secara mandiri.

Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan kredit KUR tersebut dengan cara pembelian alat-alat kesehatan dan fasilitas kesehatan yang standar terdapat pada sebuah tempat praktik dokter.

"Keterlibatan pemerintah dalam mewujudkan KUR kedokteran itu, sangat penting. Termasuk juga dengan upaya pemerintah untuk memberikan fasilitas yang standar kepada para dokter entrepreneur. Tentunya saat pengembalian pinjaman itu, bisa menggunakan cicilan yang sesuai dengan kemampuan dokter," jelas dia.

Hal penting lainnya, tambah Dede, pemerintah juga perlu menambahkan materi kewirausahaan yang bersifat wajib namun di luar materi pengajaran fakultas kedokteran.

Tujuannya, lanjut dia, agar mahasiswa kedokteran diperlengkapi dengan semangat kewirausahaan setelah menyelesaikan tanggungjawab studinya.

"Berbekal semangat entrepreneurship dan dukungan pemerintah dalam bentuk KUR kedokteran itu, maka ke depan para dokter yang siap mengabdi di masyarakat akan berani untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Bukan justru berpikir untuk mencari-cari lowongan kerja. Dua hal ini harus berjalan beriringan, yaitu semangat kewirausahaan dan dukungan aktif pemerintah," tandas Dede. ***3*** (KR-RHN)