Polres Kulon Progo gelar simulasi Sispam Markas

id Simulasi Sispam Markas

Polres Kulon Progo gelar simulasi Sispam Markas

Jajaran Polres Kulon Progo, DIY, menggelar simulasi pengamanan markas dalam persiapan Pilkada. (Dok istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi sistem pengamanan markas untuk persiapan menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2017.

"Kegiatan ini dalam rangka menyiapkan seluruh jajaran kepolisian menghadapi berbagai situasasi dalam pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada 2017," kata Kapolres Kulon Progo AKBP Nanang Djunaedi di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan simulasi sistem pengamanan markas (Sispam Markas) diskenario diceritakan ada sekelompok warga masyarakat yang merasa tidak puas dengan adanya oknum Polri yang ikut dalam berpolitik memihak salah satu calon nupati, sehingga terjadi gangguan yang dilakukan oleh dua orang berlagak mabuk ingin merusak Markas Polres Kulon Progo.

Namun berkat kesigapan aparat Polri yang melaksanakan penjagaan di markas, akhirnya dua orang pemabuk tersebut dapat dilumpuhkan dan diamankan.

Tidak lama kemudian berdatangan massa dengan jumlah ratusan orang mendatangi kantor polisi guna membebaskan temennya yang ditahan petugas. Pada waktu yang bersamaan, anggota patroli lalu lintas yang saat itu mengetahui adanya iring-iringan massa langsung mengawalnya agar tidak berbuat anarkis di jalan.

Sebelumnya rencana atau aktivitas massa sudah dipantau dan diketahui oleh anggota Pulbaket Polres sehingga dilaporkan ke KA SPKT, secara berjenjang Ka SPKT melaporkan kepada kapolres. Selanjutnya, kapolres memerintahkan Kabag Ops untuk segera mempersiapkan seluruh personel Polres. Atas perintah Kapolres KA SPKT membunyikan alarm steling tanda bahaya/darurat.

Selanjutnya, Kabag Ops selaku pengendali operasional segera mengumpulkan para Kasatfung untuk menyiapkan anggotanya dan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan peranannya masing-masing sesuai SOP.

Massa sudah menduduki pintu masuk ke Mako Polres, segala cara sudah dilakukan petugas untuk negosiasi dengan massa namun massa tetap tidak mau bubar bahkan semakin berbuat brutal dengan merusak fasilitas kantor maupun fasilitas umum. Hingga akhirnya tiba pasukan Dalmas awal ke lokasi kejadian dan membentuk formasi bersaf dengan sikap siaga.

Nampaknya massa semakin bertambah dan semakin berbuat anarkis tidak mau lagi mendengarkan himbauan dari negosiator, akhirnya petugas memberikan peringatan namun tidak didengar lagi bahkan semakin berbuat brutal.

Larena massa tidak dapat dikendalikan lagi Kapolres memerintahkan Kabag Ops dan Danki Dalmas untuk melaksanakan lintas ganti dari Kompi Dalmas Awal ke Kompi Dalmas Lanjut / Inti. Namun massa semakin bertambah besar jumlahnya dan semakin beringas, mengingat massa semakin tidak dapat dikendalikan lagi Kapolres memberikan peringatan tegas kepada massa. Pertama, kedua dan ketiga namun tetap tidak didengar, bahkan Danki Dalmas sudah melakukan beberapa formasi untuk memecah massa namun massa semakin memanas dan tidak terkendali lagi.

Akhirnya Kapolres Kulonprogo mendatangkan Tim Raimas (pengurai massa) yang terdiri dari satu pleton kendaraan bermotor dan satu unit rantis AWC (armoured water canon) berkat kecepatan bertindak tim pengurai, massa dapat dibubarkan dalam waktu hanya beberapa menit saja.

"Situasi berakhir aman terkendali. Demikian simulasi sistem pengamanan markas (Sispam Markas ) dalam rangka kesiapan menghadapi Pilkada 2017," kata Nanang.

(U.KR-STR)