Menteri Desa upayakan perluasan lahan transmigrasi baru

id menteri desa

Menteri Desa upayakan perluasan lahan transmigrasi baru

Menteri Desa Eko Putro Sanjoyo (desa-membangun.blogspot.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo berkomitmen memperluas lahan transmigrasi baru sebagai substitusi lahan pangan produktif di Pulau Jawa yang terus berkurang.

"Kalau lahan baru tidak kita buka lagi maka masalah pangan akan semakin meningkat dan semakin menguras devisa negara di masa-masa yang akan datang," kata Menteri Eko seusai Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Transmigrasi Membangkitkan Industrialisasi Pertanian dari Pinggiran" di Yogyakarta, Jumat.

Eko mengatakan terkait perluasan pembukaan lahan untuk transmigrasi dan pembangunan desa baru di luar Jawa, Kementerian Desa masih akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, serta kementerian terkait lainnya. Mengenai hal itu, Presiden Joko Widodo telah meminta 17 kementerian lainnya untuk memberikan dukungan sepenuhnya.

Menurut dia, program transmigrasi dan pembangunan desa baru di luar Jawa saat ini menjadi fokus utama di kementeriannya. Apabila program itu gagal, Eko khawatir seiring terus pertumbuhan jumlah penduduk, Indonesia akan menjadi negara pengimpor pangan terbesar yang terus-menerus menguras devisa negara.

"Karena Indonesia negara akan menjadi negara maju maka kebutuhan pangannya akan naik, bukan hanya karena pertumbuhan penduduk, namun juga karena peningkatan taraf hidup," kata dia.

Selain itu, guna mendukung target ketahanan pangan nasional, ia juga berharap setiap desa dapat fokus menghasilkan satu produk unggulan yang dicanangkan melalui program "one village one product" (satu desa satu produk). Dengan demkian, menurut dia, masing-masing desa dapat menghasilkan satu produk dengan skala besar.

"Kalau desa hanya menghasilkan produk komoditas dengan skala kecil dan tidak memiliki sarana pascapanen maka akan muncul persoalan klasik yakni harga komoditas jatuh saat panen," kata dia.

Mantan Menteri Trasmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Siswono Yudo Husodo mengatakan sesuai pengamatan yang ia lakukan program transmigrasi di Indonesia terus mengalami kemerosotan dari tahun ke tahun.

Akibatnya, Indonesia menjadi negara pengimpor pangan seperti gula dan kedelai terbesar di dunia sejak 2013. "Kalau ini tidak segera ditanggapi dengan tindakan nyata maka impor ini akan terus menguras devisa negara," kata dia.

Peningkatan program transmigrasi, menurut Siswono, bergantung pada keputusan politik pemerintah saat ini.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024