Menkop-UKM resmikan Tomira di Kulon Progo

id menkop

Menkop-UKM resmikan Tomira di Kulon Progo

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga meresmikan Tomira di Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meresmikan Toko Milik Rakyat (Tomira) di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menkop-UKM AAGN Puspayoga di Kulon Progo, Minggu, menyaksikan penandatanganan dan peresmian Tomira hasil kerja sama KUD Gangsar Sentolo dengan PT Indomarco Prismatama Cabang Yogyakarta.

"Tomira ini sebagai bentuk perlindungan pemerintah daerah terhadap produk-produk UMKM di Kulon Progo," kata Puspayoga.

Menurut dia, pola kerja sama Tomira sangat bagus. Untuk itu, ia meminta berbagai salinan kebijakan terkait Tomira. Tomira merupakan kebijakan Pemkab Kulon Progo dalam melindungi pelaku UMKM yang dikuatkan dengan peraturan daerah dan peraturan bupati.

"Ada peraturan bupati yang melarang toko modern dan harus kerja sama dengan koperasi. Selain melindungi UMKM, juga menggerakkan koperasi yang ada di Kulon Progo," katanya.

Puspayoga mengharapkan kebijakan Pemkab Kulon Progo dapat dikembangkan di daerah atau kota lain di Indonesia, khususnya daerah atau kota yang banyak toko modern atau jejaring.

Menurutnya, toko modern yang menjamur hingga pelosok desa dapat membunuh kreativias UMKM.

"Pembuatan toko modern yang bersinergi dengan UMKM membutuhkan kemauan dan keberanian bupati dan wali kota," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo Sri Harmintarti menyampaikan sangat berterima kasih atas perhatian Menteri Koperasi dan UKM RI kepada Kulon Progo.

Ia menceritakan awal mula adanya Tomira yakni diberlakukanya peraturan daerah (perda) yang mengatur jarak toko modern dengan pasar tradisional. Toko modern yang masa izinnya habis dan berdekatan atau jaraknya kurang dari 100 meter dengan pasar tradisonal harus ditutup. Pada saat ini, ada tujuh Alfamart dan empat Indomart yang izin habis dan berdekatan dengan pasar tradisional menghadap bupati.

"Bupati memberikan solusi yakni toko tetap buka dengan syarat harus bersinergi dengan koperasi dan pelaku UMKM, serta memasarkan produk mereka," katanya. 
KR-STR