Dinkes Gunung Kidul imbau masyarakat waspadai DBD

id dbd

Dinkes Gunung Kidul imbau masyarakat waspadai DBD

ilustrasi nyamuk penyebar DBD (bengkulu.antaranews.com)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit demam berdarah karena dari Januari hingga awal Oktober tercatat ada 898 kasus di wilayah ini.

"Sampai awal oktober sudah ada 898 kasus DBD, dan kami meminta masyarakat untuk mewaspadai hal ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Kidul Sumitro di Gunung Kidul, Jumat.

Ia mengatakan penyebaran penyakit ini paling banyak terjadi di Kecamatan Wonosari, disusul Kecamatan Playen, Kecamatan Paliyan, dan Kecamatan Karangmojo. Persebaran DBD pada Juli 2016 dilaporkan terdapat 73 kasus, Agustus 2016 terdapat 101 kasus, dan September 43 ksus.

"Jumlah korban yang meninggal ada tiga, namun satu orang masih diaudit apakah benar meninggal karena bunuh diri," katanya.

Sumitro mengatakan dengan tingginya kasus penyebaran DBD yang meningkat, maka pihaknya melakukan berbagai upaya salah satunya meningkatkan sosialiasai kepada warga.

"Fogging hanya dilakukan di wilayah endemis," katanya.

Sekretaris Dinkes Gunung Kidul Dewi Irawati mengungkapkan terjadi peningkatan kasus DBD seiring meningkatkan seiring dengan pergantian musim atau memasuki pancaroba.

"Sampai hari ini terus mengalami peningkatan. Untuk itu masyarakat diimbau untuk waspada apalagi menjelang musim peralihan musim," katanya.

Ia mengatakan Dinkes melakukan pencegahan masyarakat bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M+, menguras wadah-wadah air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Masyarakat diharap segera memeriksakan diri jika sakit, dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya. ***4***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024