Hampir dua juta ibu hamil menderita anemia

id ibu hamil

Hampir dua juta ibu hamil menderita anemia

Ilustrasi (Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Ahli Gizi Univesitas Gadjah Mada Hamam Hadi mengatakan, hampir dua juta ibu hamil di Indonesia yang menderita anemia atau kekurangan darah.

"Sebanyak 1.933.862 ibu hamil yang terkena anemia, atau mencapai 37,1 persen dari total 5.212.568 ibu hamil di Indonesia, berdasarkan data terkini riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013," ujar Hamam Hadi, di Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, akibat ibu hamil terkena anemia, berpotensi menghasilkan anak penderita stunting atau bertubuh pendek karena kekurangan gizi.

Untuk mencegah anak stunting, Hamam menekankan perlunya peningkatan asupan gizi sesuai kebutuhan pada ibu hamil.

Sebab, kata dia, masa keemasan anak dimulai sejak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun.

"Para calon ibu dan ibu hamil diharapkan mencukupi asupan gizinya," katanya seraya menambahkan, ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kelompok rentan gizi di Indonesia.

Ditambahkan Hamam, peningkatan pengetahuan keluarga terhadap pola asuh anak serta kesehatan dan gizi dapat dilakukan untuk mencegah kejadian stunting pada anak.

Pasalnya, kejadian stunting tidak hanya disebabkan karena kurangnya asupan gizi akibat kemiskinan, tetapi juga adanya kesalahan pada pola asuh anak dalam keluarga.

"Tidak sedikit orang tua yang kurang bisa memahami pola asuh yang benar sehingga memunculkan stunting. Misalnya saja tidak mau memberikan ASI secara eksklusif dan tidak memberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang benar," ujarnya.

Disamping itu, pengasuhan yang dipercayakan pada orang dengan pemahaman asuhan yang kurang ternyata berkontribusi pada kejadian stunting.

Milsalnya, lanjut dia, anak dititip pada nenek atau pembantu yang kurang paham dengan pengasuhan yang benar dan pemenuhan gizi yang baik akan berpengaruh terhadap status gizi anak.

"Karena itu penting meningkatkan pengetahuan gizi dan pola asuh yang baik dalam keluarga," katanya. (KR-RHN)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024