UGM: persatuan-kesatuan kunci mengatasi persoalan kemiskinan

id UGM

UGM: persatuan-kesatuan kunci mengatasi persoalan kemiskinan

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Rektor Universitas Gadjah Mada Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia merupakan kunci utama dalam mengatasi persoalan kemiskinan bangsa.

"Mari kita selalu bersatu dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan di tengah masyarakat," ujar dia dalam pidato sambutannya pada Upacara Wisuda Program Pascasarjana UGM, di Grha Sabha Pramana, Kampus UGM, Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan, para alumni UGM diharapkan memberikan kontribusi dalam membantu pemerintah menanggulangi persoalan ketimpangan ekonomi dan kemiskinan.

Pasalnya, kata dia, dalam waktu 10 tahun terakhir indeks kesenjangan distribusi pengeluaran atau gini ratio meningkat dari sebelumnya 0,32 menjadi 0,41.

"Ketimpangan pendapatan dalam 10 tahun terakhir makin melebar. Artinya, angka gini ratio yang semakin tinggi menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat belum tercapai," jelasnya.

Saat ini, katanya lagi, negara dengan angka indeks gini ratio tertinggi adalah Namibia dengan nilai indeks 0,7, sementara negara dengan ketimpangan terendah adalah Denmark dengan nilai gini ratio 0,2.

Menurutnya, tidak mudah bagi pemerintah untuk menurunkan nilai indeks gini ratio dikarenakan Indonesia belum sepenuhnya berdaulat dalam menghadapi kekuasaan ekonomi global.

"Kita belum sepenuhnya berdaulat dalam menghadapi kekuasaan ekonomi global, belum sepenuhnya berdaulat dari segi pangan dan kesehatan," terang Rektor.

Meski demikian, imbuh Rektor, berbagai ancaman tersebut jangan sampai melemahkan semangat persatuan dan kesatuan antar-anak bangsa.

"Saya minta pada alumni UGM mari kita bersatu, tidak memandang suku, agama dan disiplin, mari kita perangi ketimpangan, kemiskinan dan kebodohan karena kita semua memiliki tanggung jawab bersama mengangkat harkat dan derajat saudara kita yang kurang beruntung ini," pungkasnya.

(KR-RHN)


Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024