PHRI ajak hotel tangkap peluang pasar syariah

id PHRI ajak hotel tangkap peluang pasar syariah

PHRI ajak hotel tangkap  peluang pasar syariah

Ilustrasi, salah satu hotel di Yogyakarta (Foto ANTARA/Barikurahman)

Yoyakarta, (Antara Jogja) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak pengelola perhotelan di daerah itu mampu menangkap peluang pasar berbasis syariah dengan melakukan sertifikasi halal.

"Pasar syariah cukup digemari khususnya untuk segmen wisatawan dari Timur Tengah atau Malaysia," kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Herman Tony di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Herman, peluang pasar syariah dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di DIY.

"Meski wisatawan asal Timur Tengah selama ini tidak banyak di DIY, paling tidak bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan Malaysia atau domestik yang memang mengutamakan aspek halal," kata dia.

Menurut Herman, hingga saat ini dari 92 hotel berbintang di DIY belum ada 10 peren yang telah menerapkan sistem syariah atau bersertifikasi halal. Selain disebabkan rendahnya kesadaran pengelola hotel, juga disebabkan minimnya asesor Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) yang memiliki spesifikasi dalam bidang syariah.

"Sehingga untuk pengurusan aspek halal pada perhotelan di Yogyakarta memang baru mencakup makanan dan minuman saja," kata dia.

Pada periode September hingga pertengahan Oktober 2016 okupansi hotel berbintang rata-rata masih mencapai 50 persen dan hotel non bintang 20 persen.

Selain disebabkan belum adanya musim liburan baik di Indonesia maupun mancanegara, rendahnya tingkat hunian hotel, menurut dia, juga dipengaruhi oleh semakin menjamurnya pembangunan hotel baru di kota gudeg itu.

Selain itu juga ditambah dengan dampak penundaan transfer dana alokasi umum ke daerah yang berdampak pada penurunan kegiatan "Meeting, Incentives, Conferencing, Exhibitions" (MICE) oleh kalangan pemerintah daerah.

(T.L007)