Kulon Progo dirikan rumah produksi serabut kelapa

id sabut

Kulon Progo dirikan rumah produksi serabut kelapa

ilustrasi/carifunder.blogspot) (antara)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendirikan rumah produksi serabut kelapa yang diharapkan menjadi industri rumahan dan memberdayakan masyarakat setempat.

Kepala Desa Kebonharjo Rohmat Ahmadi di Kulon Progo, Jumat, mengatakan rumah produksi serabut kelapa ini diharapkan menumbuhkan semangat usaha ekonomi kreatif warga.

"Desa Kebonharjo merupakan salah satu desa penghasil kelapa terbanyak. Ada sekitar 3.800 batang pohon kelapa, bila kita lihat di Pegunungan Menoreh pohon kelapa sangat banyak, belum pohon kelapa di Samigaluh," kata Rohmat.

Ia mengatakan Desa Kebonharjo juga merupakan salah satu desa pemasok bahan mentah (baku) dalam bentuk kelapa murni ke berbagai daerah yang ada di DIY dan Jawa Tengah, sehingga menyisakan ribuan bahan sabut tanpa diolah.

Untuk itu, Pemerintah Desa Kebonharjo menginisiasi bagaimana produk serabut ini menjadi produk unggulan (ekonomi kreatif) dikelola untuk kerajinan yang akan mempunyai nilai lebih dan nilai jual tinggi.

"Kami kerja sama dengan UII Yogyakarta melakukan studi lapangan dan pemetaan potensi yang ada di Kebonharjo. Setelah dilakukan pemetaan tersebut, dipilihlah Dusun Gebang sebagai homebase produksi serabut kelapa," katanya.

Sebelumnya, lanjut Rohmat, warga masyarakat selain menjual kelapanya saja juga membuang sabut kelapa, yang sebenarnya kelapa merupakan pohon multifungsi. Biasanya masyarakat menggunakan serabut kelapa sebagai bahan bakar memasak oleh warga sekitar.

"Dengan demikian amat sayang tidak dikelola dengan baik menjadi produk. Menjalankan usaha sabut kelapa memang tidak mudah, banyak persiapan yang harus dilakukan, mengingat sabut kelapa melibatkan banyak pihak," katanya.

Dia mengatakan Pemdes Kebonrejo tengah memberikan pelatihan pembuatan sapu dan keset, untuk pesertanya umum. Selanjutnya fokus produksi adalah pembuatan sapu dan keset, yang nantinnya akan di promosikan di Samigaluh.

Sapu dan keset, merupakan produk unggulan dengan bahan alami sabut kelapa akan menjadi tren alami di tengah tengah masyarakat yang serba bahan plastik.

"Ke depannya akan dimanfaatkan kelapa bentuk santan untuk memasak, batok buat kerajinan sebagai bahan baku (briket) alternatif," katanya.

Selain itu, kata Romhat, sumber daya alam berupa kelapa yang melimpah dan didukung sumber daya manusia yang mumpuni diharapkan menjadi rumah produksi yang kreatif.

"Konsep pembangunan desa ini tidak hanya fokus pembangunan fisik tetapi juga pemberdayaan ekonomi warga masyarakat sebagai prioritas utama untuk memberdayakan warga masyarakat sekitar," katanya.

KR-STR