WKCP Yogyakarta gelar "Cerebral Palsy Day"

id cerebral palsy

WKCP Yogyakarta gelar "Cerebral Palsy Day"

Ilustrasi penyandang Cerebral Palsy (Foto http://www.cpsn.org.au/)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Wahana Keluarga Cerebral Palsy sebagai komunitas yang terdiri dari orang tua yang memiliki anak penyandang Cerebral Palsy akan menggelar peringatan Hari Cerebral Palsy se-Dunia.

"Setiap Rabu pertama di bulan Oktober, diperingati Hari Cerebral Palsy se dunia (World CP Day). Peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia ini adalah sebuah gerakan dari penyandang Cerebral Palsy dan keluarga dan juga berbagai organisasi yang mendukung di lebih dari 50. negara, termasuk Indonesia," kata Ketua Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) Anis Lestari SPd di Yogyakara, Jumat.

Menurut dia, visi dari gerakan ini adalah untuk memastikan dan memperlihatkan bahwa anak dan remaja/dewasa penyandang Cerebral Palsy memiliki hak, akses dan kesempatan yang sama seperti masyarakat pada umumnya dalam melangsungkan kehidupan sehari - hari.

"Dalam pergerakannya melibatkan semua anggota dimulai dari keluarga, pengasuh serta penyandang Cerebal Palsy tersebut," katanya.

Ia mengatakan, salah satu tema yang diangkat dalam gerakan Peringatan Hari Cerebral Palsy se Dunia ini adalah Peningkatan Kualitas Hidup bagi penyandang Cerebal Palsy.

"Di dalam tema Ini menjelaskan bagaimana membantu orang untuk berkembang secara luas dan mandiri agar menemukan kenikmatan dan kepuasan dalam hidup yang dimiliki setiap indvidunya serta untuk meraih kesempatan yang lebih baik kembalin," katanya.

Anis mengatakan, peningkatan kualitas hidup bagi penyandang Cerebral Palsy tentu saja tidak hanya berkaitan dengan akses pada bidang kesehatan, terapi, namun juga di bidang sosial.

"Dari ketiga hal tersebut merupakan bagian yang sangat penting dalam membantu penyandang Cerebral Palsy untuk menigkatkan kualitas hidup," katanya.

Ia mengatakan, implikasi dari Cerebral Palsy yang disandang seseorang bukan hanya berakibat pada penyandang Cerebral Palsy saja, namun juga bagi keluarga dan orang orang lingkungan di sekitarnya.

"Akses terhadap kebutuhan ataupun keperluan hidup sehari-hari masih mengalami hambatan. Akses untuk mendapatkan informasi dalam jangkauan yang luas, misalnya pekerjaan yang aksesibel untuk penyandang Cerebral Palsy pun masih sangat terhambat," katanya.

Oleh karena itu, kata dia. diperlukan akses untuk mendukung hal tersebut, agar penyandang Cerebral Palsy, keluarga dan masyarakat saling mendukung sehingga penyandang Cerebral Palsy bisa memperoleh peningkatan kualitas hidup baik dibidang sosial, ekonomi, pendidikam maupun kehidupan pribadi.

"Salah satu faktor yang penting untuk mencapai hal tersebut adalah pemahaman tentang komunikasi antara satu personel ke personel lainnya bagi penyandang Cerebral Palsy dan bagaimana berkomunikasi dengan penyandang Cerebral Palsy dan keluarganya," katanya.

Ia mengatakan, pemahaman tentang berbagai faktor yang dapat membantu penyandang Cerebral Palsy sangatlah penting. Salah satunya adalah pemahaman tentang peran bedah Orthopedi untuk kasus Cerebral Palsy.

"Tema itu yang akan kami bicarakan dalam Peringatan Hari Cerebral Palsy se Dunia," katanya.

Talkshow terkait peran bedah orthopedy untuk Cerebral Palsy akan dilaksanakan Minggu 23 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB di Upper Ground Jogja City Mall Jalan Magelang, Sleman.

"Bedah Orthopedy Cerebral Palsy ini menghadirkan nara sumber dr Anung Budi Satriadi SpOT (K) yang merupakan dokter orthopedi pediatrik di RS Orthopedi Prof DR R Soeharso Surakarta, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran WKCP Youth yang diwakili Safrina Rovasita seorang guru penyandang Cerebral Palsy," katanya. ***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024