Kemenpora dorong bergulirnya kompetisi sepak bola wanita

id sepak bola wanita

Kemenpora dorong bergulirnya kompetisi sepak bola wanita

Ilustrasi, sepak bola wanita (Foto ANTARA)

Jakarta (Antara) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong bergulirnya kompetisi sepak bola wanita dan pemerintah bertekad mendukung penuh pelaksanaannya karena pontensinya cukup besar.

"Tahun depan kompetisi sepak bola wanita harus jalan. Akan kami anggarkan," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Jakarta, Senin.

Sepak bola wanita di Indonesia saat ini masih terbilang anak tiri dibandingkan sepak bola pria pada umumnya. Padahal untuk level internasional keberadaannya sama karena semua tingkatan hingga kejuaraan dunia sepak bola wanita juga digelar tersendiri.

Menurut Menpora, sepak bola wanita di Indonesia peluangnya cukup besar. Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya beberapa kejuaraan terutama yang digelar di luar Jakarta.

"Potensinya memang besar. Makanya jangan dianaktirikan. Saya sudah melihat secara langsung potensi sepak bola wanita. Seperti di Universitas Negeri Padang. Mereka sangat antusias untuk mengembangkan olahraga masyarakat ini," kata Menpora menambahkan.

Meski baru sebatas turnaman, sepak bola wanita sudah digulirkan oleh Kaukus Anak Gawang. Khusus tahun ini, turnamen menggandeng Yayasan Citra Raga Selaras untuk menggelar turnamen sepak bola wanita Bengawan Cup II di Stadion Sriwedari Solo, 25-31 Desember.

Pada turnamen Bengawan Cup II akan mempertemukan empat tim yaitu juara bertahan Putri Mataram Yogyakarta, tuan rumah Putri Surakarta, Garda Siliwangi FC Sukabumi dan tim baru Kartini Persijap Jepara. Ke depan diharapkan banyak muncul tim baru seperti dari Jember maupun Kediri.

Khusus untuk Kartini Persijap, pembentukan tim dilakukan dengan serius. Bahkan, guna mempersiapkan tim putri lebih dari 100 pemain yang telah berusaha masuk tim yang saat di dikelola oleh Esti Puji Lestari itu. Hal ini dilakukan agar tim yang dibentuk memiliki jenjang usia.

"Seleksi yang kami lakukan tidak bersifat sistem gugur, tetap nanti akan dibagi menjadi tiga tim sesuai dengan tokoh wanita di Jepara yaitu Ratu Kalinyamat, Ratu Shima dan Kartini sebagai tim inti," kata Esti Puji Lestari.

Sebelum Bengawan Cup, ada beberapa turnamen sepak bola wanita yang pernah digelar di antaranya di Yogyakarta, Jember dan Kediri. Meski pesertanya belum banyak, namun keberadaannya menunjukkan jika niat untuk mengembangkan sepak bola wanita di Indonesia sangat tinggi. ***4***(B016)