Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menganggarkan dana sebesar Rp30 miliar untuk membebaskan lahan kawasan Pasar Seni Gabusan di Desa Timbulharjo untuk mengawali program revitalisasi pasar seni tersebut.
"Kita sudah merencanakan revitalisasi PSG (Pasar Seni Gabusan), proses revitalisasi akan diawali dengan pembebasan tanah di tahun 2017 dengan dana sekitar Rp30 miliar," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sulistiyanto di Bantul, Selasa.
Menurut dia, anggaran sebesar Rp30 miliar untuk pembebasan tanah di pasar seni yang terdapat di Jalan Parangtritis Bantul tersebut sudah termasuk dengan penyusunan desain detail perencanaan atau detail engineering design (DED) pengembangan PSG.
Ia mengatakan perlunya pembebasan lahan PSG yang dilengkapi puluhan kios kerajinan produk usaha Bantul itu karena saat ini status tanahnya masih tanah kas desa Timbulharjo Kecamatan Sewon seluas kurang lebih 4,5 hektare.
"Kalau tidak halangan proses pembebasan lahan direalisasikan tahun depan, untuk pembebasannya butuh dana sekitar Rp24 miliar, tetapi komplit dengan yang lain-lain termasuk DED hitungan saya sekitar Rp29,3 miliar," katanya.
Sulistiyanto mengatakan setelah proses pembebasahan lahan selesai, maka tahapan selanjutnya tahapan revitalisasi dengan menggandeng pihak ketiga dalam hal ini investor, baik revitalisasi fisik, sosial dan ekonomi yang disesuaikan dengan kekinian.
"Kita saat ini sudah mempunyai kajian tentang pengembangan PSG, rancangan desain sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga harapannya ke depan pasar gabusan menjadi tempat menarik untuk dikunjungi, sehingga makin ramai," katanya.
Ia mengatakan terkait dengan investor yang akan digandeng dalam revitalisasi PSG, pihaknya masih belum memastikan dari daerah mana, karena masih menunggu kepastian dari Bupati Bantul yang akan melakukan pertemuan dengan investor tersebut.
"Untuk investor masih menunggu Pak Bupati, dan kemungkinan dalam waktu dekat akan datang ke Bantul. Dan memang pembebasan lahan PSG jadi prioritas utama, karena ketika mau dikembangkan oleh pihak ketiga, harus ada kejelasan status lahan," katanya.
(T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Gunungkidul anggarkan Rp35 miliar untuk JKN bagi masyarakat
Jumat, 22 Maret 2024 21:06 Wib
Pemkot Yogyakarta anggarkan Rp2 miliar untuk pengamanan Pilkada 2024
Kamis, 14 Maret 2024 16:11 Wib
Pemkab Bantul anggarkan Rp1,19 triliun untuk pengadaan barang dan jasa 2024
Rabu, 31 Januari 2024 11:42 Wib
Kulon Progo anggarkan JKN penerima bantuan iuran Rp23 miliar
Sabtu, 21 Januari 2023 19:34 Wib
Pemkab Bantul anggarkan Rp4,4 miliar bangun rumah dinas wakil bupati
Kamis, 12 Januari 2023 12:49 Wib
Kulon Progo anggarkan Rp2,5 miliar untuk padat karya
Kamis, 15 September 2022 16:27 Wib
Pemkab Gunungkidul anggarkan Rp4,5 miliar untuk bantalan sosial kenaikan BBM
Selasa, 13 September 2022 15:09 Wib
Pemkab Sleman anggarkan Rp1,76 miliar perbaiki SD Delegan yang terbakar
Selasa, 16 Agustus 2022 13:06 Wib