Kepala BPTBA LIPI Hardi Julendra di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan bahwa penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan LIPI Gunung Kidul saat ini telah masuk pada produksi hingga pemasaran produk.
"Ada 60 UMKM yang dilibatkan. Pendampingan dilalakukan melalui bantuan ataupun pelatihan. Nantinya menerapkan hasil riset teknologi demi mengembangkan perekonomian masyarakat," kata Hardi.
Menurut dia, banyak potensi yang bisa dikembangkan di Gunung Kidul.
Dengan pendampingan dari LIPI, diharapkan masyarakat mau melihat dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya.
"Sudah terdapat 60 UMKM yang kami dampingi secara khusus," katanya.
Hardi menyampaikan LIPI juga segera merintis kecamatan iptek yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satunya untuk wilayah Kecamatan Rongkop.
Adapun potensi yang digali mulai dari kerajinan, kuliner, hingga hasil peternakan.
"Harapannya bisa menggali potensi yang ada di tingkat kecamatan," katanya.
Deputi IPT LIPI Laksamana Tri Handoko berharap kebijakan riset IPT LIPI dapat mendukung Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia. Sampai saat ini, terdapat empat balai penelitian dan teknologoi alam serta 12 kantor LIPI.
Ia juga berharap alih teknologi pada UMKM secara nasional bisa membantu pemerintah dalam menangulangi kemiskinan dan pengembangan ekonomi nasional.
"Salah satu rekomendasi dari komitmen nasional yang telah digaungkan adalah penguatan UMKM," katanya.***3***
(KR-STR)
